Kabul, 9 Sya’ban 1434/18 Juni 2013 (MINA) – Pasukan NATO secara resmi menyerahkan semua operasi tempur dan tanggung jawab selama di Afghanistan kepada pasukan keamanan nasional Afghanistan, Selasa pagi (18/6) di ibukota Kabul.
Upacara tersebut dihadiri oleh Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen, Komandan ISAF Jenderal Joseph Dunford, sejumlah pemerintah tingkat tinggi dan pejabat asing serta sejumlah pejabat lokal lainnya.
Presiden Hamid Karzai mengatakan bahwa Afghanistan telah memberikan pengorbanan besar dalam perang selama 11 tahun terakhir, Khaama Press melaporkan yang dikutip Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Hubungan Afghanistan dengan negara-negara anggota NATO akan memasuki fase baru setelah 2014,” kata Karzai.
Dia mendesak masyarakat internasional khususnya negara-negara anggota NATO untuk membantu pasukan keamanan nasional Afghanistan dan melengkapi mereka dengan peralatan militer modern.
Dalam bagian pidatonya, Presiden Karzai juga meminta Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih untuk mengambil langkah-langkah praktis dalam perang melawan militan yang aman berlindung di Pakistan.
Sementara Sekjen NATO, Rasmussen mengatakan bahwa NATO menyambut pengumuman fase kelima dan akhir transisi keamanan dari pasukan koalisi kepada pasukan keamanan nasional Afghanistan.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
“Saya menyambut pengumuman Presiden Karzai. Provinsi, kota dan kabupaten terakhir menjalani transisi dalam beberapa bulan mendatang. Keputusan ini menandai sebuah tonggak penting, ketika tentara dan polisi Afghanistan akan memimpin keamanan di seluruh negeri,” kata Rasmussen.
Peran ISAF akan bergeser dari pertempuran menjadi pendukung. ISAF tidak lagi merencanakan, melaksanakan atau memimpin operasi tempur. Pada akhir 2014, misi tempur ISAF akan selesai, dan misi baru akan dimulai.
Namun ISAF akan terus melatih, memberikan saran dan membantu pasukan Afghanistan. NATO juga akan memainkan perannya dalam upaya internasional yang lebih luas untuk menjamin kelestarian jangka panjang pasukan keamanan Afghanistan. NATO dan Afghanistan, bersama dengan mitra yang lain akan melanjutkan kerjasama.
Transisi dari operasi tempur kepada pasukan keamanan nasional Afghanistan terjadi di tengah kekhawatiran mengenai kurangnya peralatan militer modern. Kondisi tersebut menjadi ancaman bagi pasukan keamanan Afghanistan untuk bisa mengendalikan situasi keamanan di seluruh negara itu setelah pasukan tempur NATO meninggalkan Afghanistan. (T/P09/R2).
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA).