Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NATO SIAP MEMBANTU NEGARA-NEGARA KONFLIK

Rudi Hendrik - Sabtu, 6 September 2014 - 05:27 WIB

Sabtu, 6 September 2014 - 05:27 WIB

787 Views

100205e-005 Press conference by the <a href=NATO Secretary General - Informal meeting of NATO Defence Ministers - Istanbul, Turkey" width="300" height="199" />Newport, Wales, 10 Dzulqa’dah 1435/5 September 2014 (MINA) – Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyatakan, NATO siap membantu negara-negara dalam konflik seperti Irak atau Ukraina.

Pernyataan itu disampaikan dalam pidato sebelum dimulainya KTT NATO, Kamis, di mana para pemimpin dunia berkumpul di Newport, Wales, untuk dua hari yang akan fokus pada isu krisis di Ukraina dan militan Islamic State (IS/ISIL/ISIS) di Irak dan Suriah.

Rasmussen mengatakan, KTT itu akan menjadi “salah satu puncak paling penting dalam sejarah”, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Kita dihadapkan dengan lingkungan keamanan yang berubah secara dramatis,” katanya, mengacu pada situasi di Ukraina, Irak dan Suriah.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Dia juga mengatakan bahwa organisasi akan meningkatkan kerja intelijen dan berbagi rencana pembaruan pertahanan dan meningkatkan jadwal pelatihannya.

Di sisi lain, Rasmussen menyambut baik semua solusi damai bagi krisis Ukraina, di mana pada Rabu telah disepakati gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Namun, solusi bagi konflik sendiri belum tercapai.

“Sayangnya kami masih menyaksikan keterlibatan Rusia dalam mendestabilisasi situasi di Ukraina Timur,” kata Rasmussen. “Jadi kami terus menyeru Rusia untuk menarik kembali pasukannya dari perbatasan Ukraina, menghentikan pasokan senjata dan pejuang ke Ukraina, menghentikan dukungan bagi militan bersenjata di Ukraina dan bias terlibat dalam proses politik yang konstruktif.”

Rasmussen mengungkapkan dirinya akan melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Ukraina dan NATO.

Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat

Mengenai kelompok IS di Suriah dan Irak, Rasmussen mengatakan bahwa organisasinya belum menerima permintaan bantuan dan jika pemerintah Irak mengajukan permintaan bantuan, NATO tidak akan ragu untuk membantu.

Rasmussen juga mengatakan ia senang bahwa sekutu “telah mengambil langkah-langkah untuk membantu Irak.” (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Eropa
Internasional
Internasional
Internasional