New York, MINA – Amerika Serikat melakukan serangan siber terhadap kapal perang Iran di Laut Merah lebih dari sepekan yang lalu, NBC melaporkan, mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Operasi tersebut merupakan bagian dari respons pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyusul serangan pesawat tak berawak di pangkalan AS di Yordania pada akhir Januari, yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai 40 lainnya, kata stasiun televisi tersebut pada Kamis (15/2).
Pembalasan Washington juga mencakup serangan udara di Irak dan Suriah terhadap apa yang disebutnya sebagai milisi yang didukung Iran, rt.com melaporkan.
Salah seorang sumber pejabat AS mengidentifikasi kapal perang Iran yang diretas itu adalah MV Behshad. Menurut situs Marine Traffic, kapal tersebut telah beroperasi di lepas pantai Djibouti di Tanduk Afrika sejak Januari.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Serangan siber tersebut bertujuan menurunkan kemampuan MV Behshad dalam mengumpulkan informasi tentang pergerakan kapal di Laut Merah dan memberikannya kepada Houthi di Yaman, klaim pejabat tersebut.
Sejak pertengahan Oktober, Houthi telah meluncurkan beberapa drone dan rudal yang menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah dan Teluk Aden, yang mengganggu lalu lintas di sepanjang salah satu rute pelayaran utama dunia.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung warga Palestina dan akan terus melakukan serangan sampai Israel menghentikan operasi militernya di Gaza.
Kelompok Houthi terus menargetkan kapal-kapal di wilayah tersebut meskipun AS dan Inggris melakukan serangan udara terhadap fasilitas mereka, yang dimulai bulan lalu.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Namun, dalam wawancaranya dengan NBC pekan lalu, utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, membantah klaim bahwa MV Behshad telah mengumpulkan informasi intelijen untuk Houthi. Kapal itu dikerahkan ke Laut Merah “untuk memerangi aktivitas pembajakan,” tegasnya.
Para pejabat AS yang berbicara dengan NBC mengatakan, serangan Amerika di Irak dan Suriah telah gagal menghalangi Iran, dan mengeklaim bahwa negara tersebut terus memberikan senjata dan intelijen kepada “proksinya” di wilayah tersebut. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis