NCC: Rencana Perdamaian Trump Tidak Realistis

New York, MINA – Dewan Nasional Gereja-Gereja Kristus di Amerika Serikat () dalam sebuah pernyataan mengatakan,  usulan rencana perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald yang berjudul “Perdamaian untuk Kesejahteraan” tidak akan membawa perdamaian, juga bukan rencana yang realistis.

“Sebaliknya, proposalnya yang diformulasikan dengan Israel tanpa partisipasi Palestina itu memastikan kekerasan, permusuhan berkelanjutan, dan perambahan lebih lanjut oleh Israel di tanah yang menjadi milik rakyat Palestina,” kata NCC dalam pernyataanya di New York, WAFA melaporkan, Selasa (4/2).

Dalam pernyataan itu juga NCC menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil alih perantara perjanjian yang membawa perdamaian dan keamanan bagi Israel dan Palestina tanpa menginjak-injak hak baik.

NCC mengatakan, selama bertahun-tahun telah bergabung dalam mendukung solusi dua negara, hak pengungsi untuk kembali ke rumah mereka, pembongkaran permukiman, dan pembentukan Yerusalem sebagai kota internasional bersama.

“Rencana terbaru ini, dikembangkan tanpa masukan dari Palestina, tidak menggerakkan kita ke arah perdamaian atau menyelesaikan konflik di kawasan itu,” katanya.

Agar dapat bertahan, menurut NCC, suatu negara harus memiliki tanah yang berdekatan dengan populasi yang aman di perbatasan mereka dan mengendalikan nasib mereka.

“Kesepakatan damai saat ini tidak menawarkan ini. Pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina telah menjadi normatif, baik masyarakat Israel maupun Palestina telah menjadi resah, dan impian hidup berdampingan secara damai telah memadamkan semuanya. Tidak ada apapun tentang rencana perdamaian Trump yang baru yang menghembuskan kehidupan ke dalam harapan akan keadilan dan perdamaian,” kata NCC.

Lebih lanjut dikatan NCC, alih-alih membawa orang Palestina dan Israel ke meja perundingan, Administrasi AS hanya bekerja dengan orang Israel.

“Alih-alih memetakan negara Palestina yang otentik, para arsitek rencana tersebut telah membuat sebuah peta yang mengakui fakta-fakta di tanah yang diberlakukan oleh Israel dan memberikan kepada orang-orang Palestina sisa wilayah yang tidak berdampingan. Rencana tersebut memperkuat penghinaan dengan menawarkan Palestina 50 miliar dolar AS, sebagai imbalan untuk mereka bisa agar menerima ‘solusi’ yang tidak dapat dipertahankan ini,” tambahnya.

NCC mendesak semua pihak agar kembali bekerja keras menciptakan rencana nyata untuk keadilan dan perdamaian. “Tanah ini dan semua orang yang tinggal di sana layak mendapatkan haknya,” pungkasnya. (T/R6/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.