Kairo, 8 Shafar 1436/1 Desember 2014 (MINA) – Pertemuan menteri luar negeri negara-negara Arab di Kairo meminta Dewan Keamanan PBB menentukan jadwal untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Para diplomat Arab juga mendukung oleh upaya Palestina untuk mendirikan negara merdeka sendiri sesuai kesepakatan 1967 .MEMO melaporkan seperti dikutip Mi’raj islamic News agency (MINA), Senin.
Para menteri juga merekomendasikan koordinasi lanjutan dengan negara-negara anggota DK PBB tentang hal tersebut. Namun, mereka tidak menyebutkan hal yang diusulkan yang akan diserahkan pada Dewan Keamanan.
Sementara itu, liga Arab menyatakan dukungannya untuk rencana Palestina bergabung dengan organisasi internasional dan menandatangani perjanjian termasuk piagam pendiri Mahkamah Pidana Internasional.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Pertemuan itu juga menolak untuk mengakui Israel sebagai negara Yahudi, menentang apa yang digambarkan sebagai diskriminasi terhadap warga Arab di wilayah Palestina yang dijajah Israel.
Liga Arab juga menolak pelanggaran Israel di Yerusalem Timur dan upaya untuk membagi Masjid Al-Aqsa.
Parlemen Negara Eropa Akui Palestina
Mantan menteri Palestina itu juga mengatakan, proses era baru telah dimulai, dan negara-negara Eropa sudah mulai mengakui Palestina sebagai bangsa. Ia berharap akan lebih banyak lagi yang mengikuti.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Seperti telah diketahui, pada 30 Oktober lalu, Swedia secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mengakui Negara Palestina dan mendesak Israel menarik duta besarnya untuk meninggalkan Stockholm.
Negara anggota Uni Eropa lainnya termasuk Hungaria, Polandia dan Slovakia telah mengakui Palestina sebelumnya. Tindakan itu dilakukan sebelum bergabung dengan Uni Eropa. Sementara parlemen Inggris, Perancis, Spanyol dan Portugal telah menyatakan pengakuannya terhadap Palestina.
“Sekarang proses baru dan baik telah dimulai bagi kita. Banyak negara-negara Eropa sudah mulai mencari perdamaian,”kata Hassan.
“Mereka memberi cukup waktu kepada Israel mengubah kebijakannya untuk Palestina. Orang-orang Eropa sekarang melihat bahwa tidak ada pilihan selain mengakui Palestina sebagai sebuah negara,”katanya menambahkan.(T/P007/R03)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)