Patna, 27 Jumadil Akhir 1437/6 April 2016 (MINA) – Negara bagian Bihar di India melarang total segala bentuk penjualan alkohol sebagai pemenuhan janji pemilu yang dibuat oleh Ketua Menteri negara bagian Nitish Kumar.
“Minuman keras tidak akan dijual di dalam bar, pub atau hotel dari sekarang dan seterusnya,” kata Nitish Kumar pada konferensi pers di ibukota negara bagian, Patna, sehari setelah larangan dilaksanakan di negara bagian berpenduduk 100 juta itu.
Pada pemilihan umum ulang November tahun lalu, Kumar telah berjanji untuk melarang minuman keras.
Menteri Keuangan Bihar, Abdul Bari Siddiqui mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), masyarakata merespon positif dan itu adalah permintaan dari kaum perempuan.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Pada hari Kamis pekan lalu, majelis negara mengesahkan sebuah RUU untuk melarang minuman keras di negara bagian itu. RUU itu memiliki ketentuan hukuman mati bagi mereka yang bergerak di bidang manufaktur atau perdagangan ilegal minuman keras.
Sebelumnya pemerintah telah disalahkan karena adanya kasus orang meninggal karena minuman keras.
Bihar telah menjadi negara bagian keempat setelah Gujarat, Nagaland dan Mizoram yang memaksakan larangan minuman keras.
Menteri Keuangan mengatakan, dalam masalah pengumpulan pendapatan, pemerintah tidak bisa membiarkan racun disajikan kepada rakyat.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Salah satu alasan terbesar di balik larangan alkohol karena minuman itu berperan besar dalam kasus kekerasan terhadap perempuan.
Sementara itu, kritik mengatakan bahwa larangan total akan menyebabkan kerugian pendapatan dan akan membuat Bihar miskin, menimbulkan pasar dan produksi gelap.
Namun, Menteri mengatakan, untuk menggantikan pendapatan yang hilang, pemerintah akan mengambil lebih banyak di sektor pajak. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)