Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara Bagian Victoria Australia Larang Penggunaan Keffiyeh Palestina di Parlemen

Arina Islami - Selasa, 21 Mei 2024 - 17:35 WIB

Selasa, 21 Mei 2024 - 17:35 WIB

1 Views

Melbourne, MINA – Negara bagian Victoria di Australia memutuskan bahwa anggota parlemen tidak boleh mengenakan syal Keffiyeh – simbol identitas Palestina – di forum resmi parlemen mereka.

Ketua majelis tinggi, Shaun Leane pada pekan lalu meminta empat anggota parlemen Partai Hijau yang mengenakan Keffiyeh untuk menanggalkan kain khas Palestina itu, media Australia Teh Age melaporkan, Selasa (21/5).

Ketua majelis rendah, Maree Edwards menyebut Keffiyeh merupakan simbol politik sehingga dilarang penggunaan di aula parlemen.

“Peralatan politik dan lencana tidak diperbolehkan di aula. Keputusan saya tetap berlaku,” katanya.

Baca Juga: Erdogan Sebut Kongres AS ”Tak Tahu Malu” Undang Netanyahu Pidato

Para pemimpin Partai Hijau menuntut penjelasan atas larangan tersebut.

Pemimpin Partai Hijau, Ellen Sandell mengatakan bahwa seorang anggota parlemen mengenakan pin kuning sebagai simbol dukungan terhadap Israel dan ada pula yang memakai lencana pelangi sebagai simbol LGBTQ. Namun penggunaan kedua benda tersebut tidak dilarang, berbeda dengan Keffiyeh Palestina.

“Seorang Anggota Parlemen saat ini memakai pin kuning, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai dukungan terhadap tentara Israel. Yang lain memakai lencana pelangi,” kata Sandell.

Menurut Sandell, jika penggunaan Keffiyeh dianggap bermuatan politis sehingga dilarang, maka seharusnya pin kuning dan lencana pelangi pun dilarang.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

“Anggota parlemen mengenakan pakaian untuk menunjukkan dukungan terhadap berbagai tujuan, yang semuanya bisa dikatakan bersifat politis,” ujar Sandell.

Anggota Parlemen dari Partai Hijau kemudian menggunakan media sosial untuk memprotes larangan tersebut.

Sampai hari ini, setidaknya 35.562 warga Palestina telah gugur dalam agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan wilayah yang terkepung pada hari Senin (20/5).

Pernyataan kementerian juga menyebutkan 79.652 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Diketahui, sejak agresi zionis, kain keffiyeh Palestina seolah menjadi kain paling ‘menakutkan’ bagi negara Barat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina