Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-Negara Afrika dan AS Bantu Dialog Perpanjang Gencatan Senjata Sudan

siti aisyah - Kamis, 27 April 2023 - 22:52 WIB

Kamis, 27 April 2023 - 22:52 WIB

4 Views ㅤ

Khartoum, ibu kota Sudan. (Foto: dok. AA)

Khartoum, MINA – Negara-negara Afrika dan Amerika Serikat berlomba membantu untuk mengamankan perpanjangan gencatan senjata di Sudan pada Kamis (27/4).

Angkatan Darat Sudan memberikan persetujuan awal pada proposal Otoritas Pembangunan Antar Pemerintah (IGAD), sebuah blok regional Afrika, yang menyerukan pembicaraan bahkan ketika pertempuran berlanjut, demikian dikutip MEMO.

“Burhan berterima kasih kepada IGAD dan menyatakan persetujuan awal untuk itu,” kata pernyataan Angkatan Darat Sudan.

Ratusan orang telah tewas dalam konflik yang hampir dua pekan berlangsung antara Angkatan Darat dan pasukan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang ingin reformasi, dan mengancam untuk mengguncang wilayah yang lebih luas.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Pernyataan RSF menuduh Angkatan Darat menyerang pasukannya pada Kamis dan menyebarkan “rumor palsu”, tidak merujuk pada proposal yang menurut Angkatan Darat berasal dari Otoritas Pembangunan Antar Pemerintah (IGAD), sebuah blok regional Afrika.

Seorang penduduk setempat mengatakan kepada media bahwa ia mendengar tembakan pada hari Kamis di daerah Khartoum.

Gencatan senjata tiga hari yang diberlakukan sedikit mengurangi jeda pertempuran, tanpa menghentikannya sepenuhnya, tetapi akan berakhir pada tengah malam ini (2200 GMT) dan banyak warga negara asing masih terjebak di negara itu, meskipun terjadi eksodus selama beberapa hari terakhir.

Angkatan Darat, Rabu (26/4) malam, mengatakan pemimpinnya, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, memberikan persetujuan awal atas rencana untuk memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam lagi dan mengirim utusan Angkatan Darat ke ibu kota Sudan Selatan, Juba, untuk melakukan pembicaraan.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Ketegangan telah terjadi selama berbulan-bulan antara Angkatan Darat Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, yang bersama-sama menggulingkan pemerintah sipil dalam kudeta Oktober 2021.

Gesekan itu dipicu oleh rencana yang didukung secara internasional untuk meluncurkan transisi baru menuju pemilu dan pemerintahan yang dipimpin oleh partai sipil. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Feature
Afrika
Afrika
Indonesia