Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-Negara Arab Kutuk Komentar “Rasis” Menteri Israel

Rudi Hendrik - Jumat, 3 Maret 2023 - 17:54 WIB

Jumat, 3 Maret 2023 - 17:54 WIB

0 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Betzalel Smotrich tiba di rapat kabinet tentang anggaran negara, di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 23 Februari 2023. (Alex Kolomoisky/POOL)

Abu Dhabi, MINA – Negara-negara Arab mengutuk apa yang mereka katakan sebagai “komentar rasis” oleh Menteri Keuangan Israel, Betzalel Smotrich, yang menyerukan penghancuran desa Palestina Huwara.

Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA (MoFAIC) mengatakan, UEA menolak semua praktik yang bertentangan dengan nilai dan prinsip moral dan kemanusiaan, lapor kantor berita negara WAM, Jumat (3/3/2023), Arab News melaporkan.

Pernyataan itu muncul setelah Smotrich pada pekan lalu “menyukai” sebuah tweet yang menyerukan agar desa Huwara dimusnahkan, dia kemudian mengeluarkan tweetnya sendiri.

Kementerian UEA menggarisbawahi perlunya menghadapi ujaran kebencian dan kekerasan dengan mengatakan, penting untuk memperkuat “nilai-nilai toleransi dan koeksistensi manusia” dalam upaya mengurangi ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Sementara Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk komentar “menghasut” Smotrich.

Juru bicara kementerian, Duta Besar Sinan Majali, mengatakan, seruan untuk kekerasan “menandakan konsekuensi serius dan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional,” lapor kantor berita negara Petra.

Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengutuk komentar Smotrich dalam “istilah terkuat”, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat (3/3/2023).

Pernyataan itu mengatakan, komentar Israel mewakili “hasutan kekerasan yang berbahaya dan tidak dapat diterima”.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Menurut Kementerian, itu bertentangan dengan “semua hukum, kebiasaan dan nilai moral, dan tidak memiliki tanggung jawab yang harus dimiliki oleh setiap pejabat yang memegang posisi resmi.”

Semua negara mengatakan, sangat penting untuk mendukung semua upaya regional dan internasional untuk memajukan Proses Perdamaian Timur Tengah, mengakhiri praktik ilegal yang mengancam solusi dua negara, dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda