Jakarta, MINA – Sejumlah negara Arab beramai-ramai mengecam pemboman Zionis Israel yang menargetkan Sekolah Al-Tabieen di lingkungan al-Daraj, Kota Gaza, Palestina pada Sabtu (10/8) dini hari waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir mengatakan, serangan di sekolah tersebut merupakan pembunuhan yang disengaja.
“Pembunuhan yang disengaja terhadap warga Palestina yang tak berdaya adalah bukti konklusif dari kurangnya kemauan politik di pihak Israel untuk mengakhiri perang di Gaza,” kata Kemlu Mesir dalam sebuah pernyataan, dikutip Al Mayadeen.
Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengutuk pemboman terhadap Sekolah Al-Tabieen itu.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Serangan Israel yang terus-menerus terhadap warga sipil di Jalur Gaza, dalam pengabaian yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap ketentuan hukum internasional dan hukum humaniter internasional,” kata Kemlu Mesir.
Mesir menyerukan posisi internasional yang terpadu dan efektif guna memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mengakhiri penargetan warga sipil yang tidak berdaya.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania juga mengutuk keras pengeboman sekolah tersebut oleh Israel.
“(Serangan itu adalah) pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan penargetan sistematis terhadap warga sipil dan tempat penampungan bagi para pengungsi,” ujar Kementerian Yordania.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Sufian Qudah, menyatakan bahwa serangan tersebut—yang terjadi saat para mediator tengah berupaya melanjutkan negosiasi—menunjukkan upaya yang disengaja oleh pemerintah Zionis Israel untuk menghalangi upaya gencatan senjata.
Tidak hanya Mesir dan Yordania, Iran juga mengeluarkan kecaman keras untuk Zionis Israel atas pemboman tersebut.
Penasihat pemimpin Revolusi Islam di Iran untuk urusan politik, Ali Shamkhani, menyatakan bahwa satu-satunya tujuan entitas Zionis Israel dalam menargetkan pengungsi di sekolah Gaza itu dan membunuh martir Ismail Haniyeh di Teheran adalah untuk melanggengkan perang dan melemahkan negosiasi gencatan senjata.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengutuk keras agresi Zionis Israel terhadap Sekolah Al-Tabieen di Gaza dan menggambarkannya sebagai tindakan brutal.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Ia menambahkan, serangan brutal tersebut merupakan indikasi jelas dari kejahatan genosida, perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan secara bersamaan.
“Satu-satunya cara efektif untuk menghadapi entitas pembunuh ini adalah melalui dukungan praktis bagi rakyat Palestina dan perjuangan perlawanan mereka,” imbuh Kanaani.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lebanon pun mengutuk sekeras-kerasnya tindakan pasukan pendudukan yang menargetkan Sekolah Al-Tabieen.
“Penargetan yang disengaja terhadap sejumlah besar warga sipil merupakan bukti nyata niat Israel untuk memperpanjang dan meningkatkan perang,” kata Kemlu Lebanon.
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam
Senada, Arab Saudi mengutuk serangan Zionis Israel terhadap sekolah di Gaza yang menewaskan sekitar 100 orang pada Sabtu (10/8/2024). Sekolah itu diketahui menampung orang-orang Palestina yang telantar.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyerukan diakhirinya genosida yang terjadi di Gaza. Riyadh menyatakan, pelanggaran Israel terhadap hukum humaniter internasional telah membawa bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Arab Saudi juga mengecam kegagalan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban Zionis Israel atas pelanggarannya.
Serangan udara Zionis Israel menghantam sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan di Gaza tengah pada Sabtu (10/8) dini hari, menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai banyak lagi, menurut pemerintah Gaza yang dipimpin Hamas.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Militer Israel mengakui serangan terhadap sekolah Al-Tabieen di pusat Kota Gaza, dengan mengklaim serangan itu mengenai pusat komando Hamas di sekolah tersebut.
Namun, Izzat al-Rishq, pejabat tinggi Hamas telah membantah dan mengatakan tidak ada satu pun pejuang perlawanan di gedung tersebut.
Fasilitas tersebut, seperti hampir semua sekolah di Gaza, telah digunakan sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat agresi sejak Oktober 2023.[]
Mi’raj News Agency (MINA)