Ramallah, MINA – Negara-negara Arab secara serentak pada hari Rabu (18/10) menyatakan “Hari Kemarahan” secara menyeluruh atas serangan pendudukan Israel ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Al-Arabi di Gaza.
Serangan itu menimbulkan gelombang kecaman di seluruh dunia Arab, bahkan negara-negara sekutu menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meskipun Israel membantahnya.
Penyataan “Hari Kemarahan” tersebut bertepatan dengan aksi unjuk rasa di Lebanon, Yordania, Libya, Yaman, Tunisia, Turki, Maroko, Iran dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Al-Arabiya melaporkan.
Aksi kemarahan termasuk dilakukan oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Mesir, empat negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords tahun 2020.
Baca Juga: Houthi Kembali Lancarkan Serangan Rudal ke Israel
Uni Emirat Arab mengecam keras serangan Israel yang mengakibatkan kematian ratusan warga dan cedera lainnya, kata kantor berita resmi UEA, WAM, pada Rabu pagi.
Kementerian Luar Negeri Bahrain juga menyatakan kecaman Kerajaan Bahrain atas pengeboman Israel terswebut, kata Kantor Berita Bahrain.
Maroko juga menyalahkan Israel atas serangan tersebut, begitu pula Mesir, yang menjadi negara Arab pertama yang menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 1979.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengecam keras pengeboman Israel terhadap rumah sakit Baptis Al-Ahli Al-Arabi.
Baca Juga: Angkut Pasokan Makanan untuk Milisi AA, Pemuda Rohingya Kena Ranjau
Mesir menyebut “pengeboman yang disengaja itu merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.”
Arab Saudi menyebut ledakan itu sebagai “kejahatan keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.” (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Teheran Mulai Tenang, Meski Sisa-Sisa Kehancuran Masih Terlihat