Gaza, MINA – Sekelompok negara Barat mendesak “Israel” untuk mematuhi hukum internasional dan mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Gaza, menurut surat yang dikirim ke pemerintah Israel.
Media Lebanon, Al Mayadeen melaporkan, surat tersebut berisi desakan kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil tindakan di Gaza seperti mengupayakan gencatan senjata yang berkelanjutan, memfasilitasi evakuasi tambahan, dan memulihkan layanan listrik, air, serta telekomunikasi.
Semua negara G7, kecuali Amerika Serikat, menandatangani surat tersebut, bersama Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, Belanda, Denmark, Swedia, dan Finlandia.
Surat setebal lima halaman itu muncul ketika pendudukan Israel terus melakukan agresi terhadap Jalur Gaza selama 224 hari berturut-turut, dengan melakukan pembantaian terhadap warga sipil.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Hal ini bertepatan dengan peningkatan operasi Israel di Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza.
“Dalam menggunakan haknya untuk membela diri, Israel harus sepenuhnya mematuhi hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional,” kata surat itu.
Kalimat “membela diri” dalam surat tersebut merujuk pada agresi brutal Israel di Gaza yang telah berlangsung lebih dari enam bulan.
Negara-negara Barat menyatakan penolakan mereka terhadap “operasi militer skala penuh di Rafah” dan menyerukan Israel untuk membiarkan bantuan kemanusiaan menjangkau warga Palestina “melalui semua titik persimpangan yang relevan, termasuk yang ada di Rafah.”
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Menurut perkiraan PBB, serangan militer yang intensif akan berdampak pada sekitar 1,4 juta orang,” kata surat itu.
Surat tersebut menekankan perlunya “langkah-langkah spesifik, konkrit dan terukur.”
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan dalam laporan hariannya, hari ini bahwa jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza akibat perang genosida Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober kini mencapai 35.303 orang, ditambah 79.261 orang terluka.
Selain itu, laporan tersebut menegaskan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan empat pembantaian hanya dalam 24 jam, menewaskan 31 orang dan melukai 56 orang.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kementerian menekankan bahwa ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan jalanan, karena pasukan pendudukan terus dengan sengaja mencegah ambulans yang hendak menjangkau para korban.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu