Brussels, MINA – Sejumlah negara kunci Uni Eropa telah mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara negara itu.
Dukungan itu mempertinggi pertikaian global atas pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang masih mempertahankan jabatannya setelah menang dalam pemilihan umum, meski banyak pihak menuding terjadi kecurangan.
Langkah terkoordinasi dilakukan oleh Perancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugal, Swedia, Denmark, Austria, dan Belanda pada Senin (4/2), demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Langkah itu sehari setelah berakhirnya ultimatum delapan hari bagi Maduro untuk mengadakan pemilihan umum baru.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Latvia dan Lithuania juga menyatakan mendukung Guaido, presiden sementara yang dideklarasikan sendiri dan mendapat dukungan kuat dari Amerika Serikat dan banyak negara Amerika Selatan.
Negara-negara Eropa mendesak Guaido untuk mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil sesegera mungkin.
“Kami bekerja untuk kembalinya demokrasi penuh di Venezuela: hak asasi manusia, pemilihan umum dan tidak ada lagi tahanan politik,” kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam sebuah pengumuman di televisi.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dalam kunjungannya ke Jepang pada Senin bahwa Guaido “adalah presiden sementara yang sah.”
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Dalam sebuah unggahan Twitter, Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan, Venezuela memiliki “hak untuk mengekspresikan diri secara bebas dan demokratis.” (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel