Negara-negara G7 akan Larang Impor Minyak Rusia

Moskow, MINA – Negara-negara G7 pada hari Ahad (8/5) berjanji untuk melarang impor minyak Rusia sebagai sanksi lain terhadap perang Moskow di Ukraina.

“Kami berkomitmen untuk menghapus secara bertahap ketergantungan kami pada energi Rusia, termasuk dengan menghapus atau melarang impor minyak Rusia,” demikian pernyataan tertulis para pemimpin negara-negara G7 usai pertemuan online yang juga dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Anadolu Agency melaporkan.

“Tindakan Presiden Rusia di Ukraina mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya,” menurut pernyataan para pemimpin G7.

Bertujuan untuk isolasi Rusia di semua sektor ekonominya, negara-negara G7 mengatakan mereka juga akan mengambil langkah-langkah untuk “melarang atau mencegah penyediaan layanan utama yang menjadi sandaran Rusia.”

Mereka menegaskan kembali komitmen untuk melanjutkan tindakan terhadap bank-bank Rusia yang terkait dengan ekonomi global dan secara sistemik kritis terhadap sistem keuangan Rusia.

“Kami akan melanjutkan upaya kami melawan upaya rezim Rusia untuk menyebarkan propagandanya. Perusahaan swasta yang terhormat tidak boleh memberikan pendapatan kepada rezim Rusia atau afiliasinya yang memberi makan mesin perang Rusia,” kata pernyataan itu.

“Kami akan melanjutkan dan meningkatkan kampanye kami melawan elit keuangan dan anggota keluarga, yang mendukung Presiden (Vladimir) Putin dalam upaya perangnya dan menyia-nyiakan sumber daya rakyat Rusia. Konsisten dengan otoritas nasional kami, kami akan menjatuhkan sanksi pada individu tambahan,” tambahnya.

Para pemimpin juga mengulangi kecaman mereka atas serangan Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, dan telah menyebabkan 3.309 warga sipil tewas dan 3.493 lainnya terluka, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

“Tujuh anggota (Inggris, AS, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis dan Italia, ditambah UE) semuanya terikat oleh nilai-nilai bersama sebagai masyarakat yang terbuka, demokratis, dan berwawasan ke luar,” menurut situs web G7. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.