Gaza, MINA – Sebanyak 25 organisasi internasional yang bekerja di Jalur Gaza menyatakan, Rabu (13/3), beberapa negara yang mengirimkan bantuan melalui udara, pada saat yang sama juga mereka memasok senjata kepada pendudukan Israel yang digunakan dalam kejahatan internasional.
Organisasi-organisasi tersebut dalam pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Amnesty International seperti dikutip PIC mengatakan, negara-negara itu tidak dapat bersembunyi di balik pendaratan bantuan lewat udara untuk menciptakan ilusi bahwa mereka telah melakukan banyak hal untuk membantu Gaza.
“Beberapa negara yang memberikan bantuan melalui udara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Tetapi mereka juga memasok senjata ke Israel,” ungkap pernyataan itu seraya menekankan perlunya menghentikan pengiriman senjata, menerapkan langkah-langkah untuk segera membuka akses tanpa batas terhadap bantuan.
Organisasi internasional itu menegaskan kembali bahwa bantuan yang diberikan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang sangat besar di Jalur Gaza, dan tidak dapat memberi makan serta menyembuhkan 2,3 juta orang yang hidup dalam situasi bencana.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Tanggung jawab utama negara-negara ini adalah untuk mencegah terjadinya kejahatan kekejaman, dan untuk memberikan tekanan politik yang efektif untuk mengakhiri pemboman yang sedang berlangsung di Jalur Gaza serta pembatasan yang menghalangi akses aman terhadap bantuan kemanusiaan.
Baru-baru ini, Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, mengatakan bahwa setengah juta orang di Jalur Gaza berada di ambang kelaparan, dan kekurangan kebutuhan dasar berupa makanan, air, dan layanan kesehatan. (T/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant