Jeddah, 29 Sya’ban 1438/26 Mei 2017 (MINA) – Negara teluk seperti Arab Saudi, Lebanon, Yaman, dan Irak memastikan Sabtu, 27 Mei, menjadi hari pertama Ramadhan 1438 Hijriyah.
Pengadilan Tinggi Arab Saudi mengumumkan hilal (awal bulan) tidak terlihat pada Kamis malam, dan kembali memantau pada Jumat malam untuk penampakan hilal lagi.
Qatar, Bahrain, Kuwait dan UEA membuat pengumuman serupa, dan akan mengumumkan secara resmi pada Jumat malam ini.
Sementara Turki, bersama dengan komunitas Muslim di Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Australia, sebelumnya menyatakan Sabtu akan menjadi hari pertama Ramadhan, berdasarkan perhitungan astronomi kelahiran bulan baru.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Ini belum pernah terjadi sebelumnya, karena bulan lunar hanya bisa berlangsung 29 atau 30 hari, dan menurut kalender Saudi Umm al-Qura yang dikutip oleh pengadilan tinggi itu, Kamis merupakan tanggal 29 Sya’ban, bulan lunar terakhir sebelum bulan Ramadhan.
Sesuai kalender Umm al-Qura, dan Turki, Sya’ban dimulai pada 27 April, namun saat pengadilan Saudi menjelaskan penampakan bulan baru belum bisa dikonfirmasi, maka awal Sya’ban menjadi tidak jelas.
Sementara, Mesir, Indonesia, Malaysia dan negara-negara lain memulai Sya’ban pada 28 April, dan akan melakukan rukyat bulan Ramadan pada Jumat malam. Bagi negara-negara ini, Jumat, adalah tanggal 29 Sya’ban, bukan Kamis seperti Saudi.
Menurut para astronom, bulan Ramadhan baru akan terlihat pada hari Jumat di seluruh dunia, baik secara langsung dengan mata telanjang atau dengan teleskop.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Astronom Arab Saudi Dokter Khalid Al-Zaaq mengatakan bahwa bulan suci Ramadhan akan dimulai pada Sabtu dan berakhir pada hari Sabtu, menambahkan bahwa Ramadhan akan berlangsung selama 29 hari dengan 4 kali hari Jumat.(T/RE1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan