Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara Teluk Sepakati Langkah Pertahanan Baru Pasca Serangan Israel ke Qatar

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 19 September 2025 - 14:22 WIB

Jumat, 19 September 2025 - 14:22 WIB

34 Views

Doha, MINA Para menteri pertahanan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) pada Kamis (18/9) mengumumkan paket langkah baru untuk memperkuat keamanan kolektif menyusul serangan udara Israel terhadap Qatar pada 9 September lalu.

Dalam pernyataan bersama, Dewan Pertahanan Gabungan Teluk menegaskan, negara anggota sepakat meningkatkan pertukaran intelijen melalui Komando Militer Bersatu, menyediakan gambaran operasi udara bersama di kawasan Teluk, serta mempercepat pembangunan sistem peringatan dini rudal balistik bersama.

Selain itu, para menteri juga menyetujui pembaruan rencana pertahanan gabungan, menggelar latihan koordinasi antara pusat operasi dan pertahanan udara dalam tiga bulan, serta mengadakan latihan udara skala besar. Mereka berjanji menghubungkan sistem pertahanan nasional secara lebih erat untuk menghadapi setiap potensi ancaman atau tindakan agresi.

Sesi darurat tersebut dipimpin Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohamed Al-Attiyah, dan dihadiri pejabat senior dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Arab Saudi, dan Oman.

Baca Juga: Di Depan Influencer AS, Netanyahu: Pembelian TikTok Sedang Berlangsung

Dewan GCC mengecam keras serangan militer Israel ke Doha, menyebutnya sebagai eskalasi serius dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional serta Piagam PBB. Serangan itu, menurut pernyataan GCC, merupakan serangan terhadap seluruh negara anggota Teluk.

Para menteri juga menegaskan dukungan penuh bagi langkah-langkah yang diambil Qatar untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya, seraya memperingatkan bahwa serangan tersebut turut melemahkan upaya mediasi Doha dalam gencatan senjata Gaza.

Serangan udara Israel ke Doha pada 9 September menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar, memicu kecaman keras dari pemerintah Qatar yang menegaskan haknya untuk mempertahankan kedaulatan negara. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Visa Dicabut AS, Presiden Kolombia: Saya Tak Peduli

Rekomendasi untuk Anda