Paris, 2 Dzulqaidah 1435/28 Agustus 2014 (MINA) – Maskapai Air France menyetujui permintaan pemerintahnya menutup penerbangan tujuan negara-negara Afrika yang terkena wabah Ebola yang telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Mereka hanya menyisakan satu layanan reguler dari Royal Air Maroko menuju ibukota Liberia, Freetown dan Monrovia.
Keputusan itu muncul sehari setelah British Airways mengatakan pihaknya menangguhkan penerbangan ke Liberia dan Sierra Leone hingga tahun depan, karena kekhawatiran tentang Ebola, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menteri kesehatan dari negara-negara Afrika Barat yang terkena Ebola akan berkumpul di ibukota Ghana, Accra, Kamis (29)/8), untuk membahas tanggapan terhadap epidemi.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pihak berwenang di negara-negara yang paling parah terjangkit, berjuang keras untuk mengatasi wabah terparah dari jenis virus tropis mematikan dalam sejarah.
Utusan PBB untuk isu Ebola, David Nabarro, awal pekan ini terhambat penerbangannya karena ditutupnya layanan ke negara-negara terjangkit Ebola.
Nabarro mengatakan berkembangnya isolasi membuat PBB kesulitan untuk melakukan tugasnya.
Brussels Airlines juga telah membatalkan beberapa layanan ke Liberia, Sierra Leone dan Guinea. Pihak penerbangan mengatakan akan memutuskan jadwal selanjutnya pada akhir pekan ini.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan tiga penerbangan terpisah ke Freetown, Monrovia dan Conakry pekan ini dalam menanggapi permintaan penumpang dan untuk memberikan 40 ton obat-obatan dari PBB.
Hanya Royal Air Maroko yang tetap berkomitmen pada jadwal penerbangan normal.
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal kata adalah dari sungai Ebola di Kongo.
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 90% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan. (T/P001R03)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza