Luksemburg, 11 Shafar 1435 H/4 Desember 2014 M (MINA)– Negara-negara Eropa menyetujui pendanaan untuk Ariane 6 ruang roket baru sebuah penyatuan sumber daya mereka dalam satu versi sederhana untuk mengatasi meningkatnya persaingan internasional.
“Roket baru tersebut memiliki biaya lebih rendah yang akan menggantikan Ariane 5 dan peluncuran pertama akan dilakukan pada tahun 2020,” kata Menteri Riset Perancis Genevieve Fioraso, setelah pembicaraan tingkat menteri di Luksemburg. Seperti dilaporkan Arabnews yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pada Kantor Berita Spanyol pemberitaan menteri sains dari 20 negara Eropa pada bulan lalu menjadi berita utama tentang Eropa setujui pendanaan untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan misi jauh ke planet Mars.
Pembiayaan Ariane 6 diperkirakan mencapai 9,9 Miliar dolar AS sesuai anggaran yang disetujui oleh menteri lebih dari 10 tahun.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Keputusan ini akan menyerap 16.000 pekerjaan langsung dari Perancis dan 35.000 di Eropa,” kata Fioraso.
Perjanjian tersebut menyelesaikan dua tahun strategi sengketa antara Perancis yang mendukung roket baru dan Jerman yang disukai atas pembaruan dengan teknologi saat ini.
Pada pertemuan sebelumnya dua tahun lalu bangsa-bangsa melakukan kompromi menetapkan untuk melihat kedua proyek ke depan dengan biaya yang lebih besar.
Ariane 6 akan menggabungkan bagian dari penelitian untuk memperbaharui yang sudah telah ditinggalkan yang dipandang sebagai kunci untuk pekerjaan Jerman.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Presiden Badan Antariksa Italia Roberto Battiston mengatakan, sebelumnya Eropa tidak punya pilihan selain untuk menutupi perbedaan yang sampai 6,5 Miliar dolar AS untuk industri peluncuran ruang angkasa.
“Pada suatu saat, itu harus berubah menjadi sesuatu yang dapat bersaing di pasar dunia satelit,” katanya di sela-sela pertemuan satu hari di Luxembourg. (T/P010/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza