NEGARA TELUK KECAM KUDETA DI YAMAN

Ribuan warga Yaman protes menentang kudeta kelompok Houthi, Sabtu 7 Februari 2015. (Foto: AFP)
Ribuan warga protes menentang kelompok , Sabtu 7 Februari 2015. (Foto: AFP)

Riyadh, 18 Rabi’ul Akhir 1436/8 Februari 2015 (MINA) – Enam Negara di kawasan Teluk yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (The Gulf Cooperation Council), mengecam gerakan bersenjata Houthi  yang dituduh melakukan kudeta di Yaman, setelah kelompok itu mengumumkan pembubaran parlemen dan membentuk pemerintahan baru.

“Kudeta Houthi tidak dapat diterima dan membahayakan keamanan, stabilitas, kedaulatan dan integritas wilayah Yaman,” kata GCC dalam sebuah pernyataan Sabtu (7/2) dari kantor pusatnya di Riyadh.

GCC mendesak kelompok Houthi keluar dari Sanaa, ibu kota Yaman yang diserbu milisi pada September 2014 lalu, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

GCC berjanji akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela kepentingan mereka.

Negara- itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan dan mengakhiri kudeta yang dapat mengakibatkan Yaman dan rakyatnya dalam situasi tak menentu.

Gejolak di Yaman dikhawatirkan mendorong negara itu menjadi negara gagal, imbuh pernyataan.

Aksi menentang juga ditunjukkan oleh ribuan demonstran yang berkumpul di tiga kota Yaman. Anggota bersenjata Houthi membubarkan puluhan aktivis di dekat universitas utama di ibu kota dengan menembak ke udara.

Houthi membubarkan parlemen pada Jumat (6/2) dan mendirikan sebuah Dewan Presiden dengan lima anggota guna membentuk pemerintahan transisi untuk memerintah selama dua tahun.

Namun Abdel Malik Al-Houthi, pemimpin kelompok itu mengatakan, kelompoknya terbuka bagi semua pihak untuk memainkan peran dalam masa depan Yaman.

Sabtu kemarin ketegangan memuncak di Sanaa ibu kota Yaman, ketika anggota bersenjata Houthi keluar di dekat gedung-gedung pemerintah utama.

Sebuah bom meledak di luar istana di Sanaa, dan melukai tiga anggota milisi. (T/P001/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0