Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NEGARA TELUK KECAM KUDETA DI YAMAN

Rudi Hendrik - Ahad, 8 Februari 2015 - 19:58 WIB

Ahad, 8 Februari 2015 - 19:58 WIB

930 Views

Ribuan warga Yaman protes menentang kudeta kelompok Houthi, Sabtu 7 Februari 2015. (Foto: AFP)
Ribuan warga <a href=

Yaman protes menentang kudeta kelompok Houthi, Sabtu 7 Februari 2015. (Foto: AFP)" width="300" height="181" /> Ribuan warga Yaman protes menentang kudeta kelompok Houthi, Sabtu 7 Februari 2015. (Foto: AFP)

Riyadh, 18 Rabi’ul Akhir 1436/8 Februari 2015 (MINA) – Enam Negara di kawasan Teluk yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk GCC (The Gulf Cooperation Council), mengecam gerakan bersenjata Houthi  yang dituduh melakukan kudeta di Yaman, setelah kelompok itu mengumumkan pembubaran parlemen dan membentuk pemerintahan baru.

Kudeta Houthi tidak dapat diterima dan membahayakan keamanan, stabilitas, kedaulatan dan integritas wilayah Yaman,” kata GCC dalam sebuah pernyataan Sabtu (7/2) dari kantor pusatnya di Riyadh.

GCC mendesak kelompok Houthi keluar dari Sanaa, ibu kota Yaman yang diserbu milisi pada September 2014 lalu, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

GCC berjanji akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela kepentingan mereka.

Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling  

Negara-negara Teluk itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan dan mengakhiri kudeta yang dapat mengakibatkan Yaman dan rakyatnya dalam situasi tak menentu.

Gejolak di Yaman dikhawatirkan mendorong negara itu menjadi negara gagal, imbuh pernyataan.

Aksi menentang juga ditunjukkan oleh ribuan demonstran yang berkumpul di tiga kota Yaman. Anggota bersenjata Houthi membubarkan puluhan aktivis di dekat universitas utama di ibu kota dengan menembak ke udara.

Houthi membubarkan parlemen pada Jumat (6/2) dan mendirikan sebuah Dewan Presiden dengan lima anggota guna membentuk pemerintahan transisi untuk memerintah selama dua tahun.

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

Namun Abdel Malik Al-Houthi, pemimpin kelompok itu mengatakan, kelompoknya terbuka bagi semua pihak untuk memainkan peran dalam masa depan Yaman.

Sabtu kemarin ketegangan memuncak di Sanaa ibu kota Yaman, ketika anggota bersenjata Houthi keluar di dekat gedung-gedung pemerintah utama.

Sebuah bom meledak di luar istana di Sanaa, dan melukai tiga anggota milisi. (T/P001/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional
Indonesia