Tepi Barat, MINA – Negosiasi antara perwakilan tahanan dengan sipir penjara Ofer Israel di Tepi Barat berakhir gagal, membuat enam tahanan memutuskan mogok makan tanpa henti sejak Selasa (6/8).
Organisasi Masyarakat Penjara Palestina (PPS) mengatakan, aksi mogok makan sebagai protes atas penindasan dan pemindahan sewenang-wenang pihak penjara Ofer terhadap para tahanan palestina.
PPS mengatakan, gagalnya pembicaraan terjadi setelah pihak penjara Israel bersikeras tidak mengakhiri isolasi terhadap beberapa tahanan dan tidak membawa kembali tahanan lain yang dipindahkan, demikian PIC melaporkan.
Administrasi penjara juga menolak untuk menanggapi tuntutan lain yang diajukan selama pembicaraan, terutama tentang masalah yang menyebabkan ketegangan baru-baru ini di penjara.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada 4 Agustus, pasukan penjara Israel menyerbu kamar tahanan di blok 20 dan 19, menyerang mereka dengan kejam dan memindahkan banyak dari mereka ke sel isolasi dan penjara lain.
Di antara para tahanan yang diserang di bagian-bagian itu adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Praktik-praktik semacam itu mendorong narapidana lain di penjara Ofer untuk menolak mengambil makanan yang disajikan atau melakukan kegiatan rutin mereka di penjara. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)