New York, MINA – Di tengah negosiasi perundingan Gaza yang buntu, seorang pejabat senior AS mengungkapkan adanya rencana pembentukan pasukan Palestina yang dilatih oleh Amerika Serikat sebagai solusi yang dianggap paling mungkin untuk mengamankan penyeberangan Rafah.
Rencana itu diungkapkan oleh laporan Washington Post yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya tersebut, Selasa (3/8), Al Mayadeen melaporkan.
Perkembangan itu sejalan dengan kesiapan Uni Eropa untuk melanjutkan perannya dalam memantau penyeberangan Rafah bekerja sama dengan Otoritas Palestina, menurut surat kabar yang berbasis di AS tersebut.
Salah satu penyebab utama buntunya perundingan gencatan senjata yang dimediasi AS, Mesir dan Qatar adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bertekad untuk mempertahankan pasukan Israel di Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit sepanjang 14 km yang terletak di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Washington Post menyoroti bahwa posisi itu telah menjadi hambatan utama untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan memfasilitasi pembebasan sandera Israel di Jalur Gaza, menurut pejabat saat ini dan mantan pejabat yang terlibat dalam mediasi perundingan.
Setelah berbulan-bulan negosiasi yang tidak berhasil, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan para penasihat mereka pada Senin (2/9) untuk membahas langkah selanjutnya.
Washington Post melaporkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengajukan proposal akhir “terima atau tinggalkan” kepada Israel dan Hamas, kemungkinan paling cepat pekan ini.
Setelah berbicara dengan sembilan pejabat saat ini dan mantan pejabat dari negara-negara yang berunding, Washington Post menunjukkan meningkatnya rasa frustrasi dan pesimisme yang berkembang tentang peluang mencapai kesepakatan, dengan poin terpenting yang tersisa adalah desakan Netanyahu untuk mempertahankan pasukan Israel di Koridor Philadelphia.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Sebagai tanggapan, dua pejabat senior AS memperingatkan bahwa jika Israel dan Hamas menolak kesepakatan “terima atau tinggalkan”, itu dapat menandai berakhirnya negosiasi yang dipimpin AS. []
Mi’raj News Agency (MINA)88888
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka