Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Semakin Intensif di Tengah Perpecahan Trump-Netanyahu

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Senin, 12 Mei 2025 - 05:15 WIB

Senin, 12 Mei 2025 - 05:15 WIB

42 Views

Bantuan kemanusiaan untuk Gaza (Quds Press)

Gaza, MINA – Gerakan perjuangan rakyat Palestina Hamas mengumumkan terobosan baru dalam upaya gencatan senjata. Dalam beberapa hari terakhir, kelompok tersebut mengadakan pembicaraan langsung dengan pemerintahan Trump. Diskusi difokuskan pada penghentian permusuhan, pembukaan penyeberangan, dan pengiriman bantuan mendesak ke Gaza.

Sebagai langkah niat baik, Hamas mengatakan akan membebaskan tentara Israel-Amerika Edan Alexander. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata dan meringankan penderitaan kemanusiaan, menurut pernyataan Hamas. Quds News melaporkan, Ahad (11/5).

Hamas menyatakan kesiapan penuh untuk segera memulai negosiasi intensif. Kelompok ini mendorong kesepakatan akhir yang mencakup pertukaran tahanan bersama dan pengelolaan Gaza oleh badan independen dan profesional. Kelompok tersebut mengatakan hal ini akan memastikan ketenangan, stabilitas, rekonstruksi, dan berakhirnya blokade dalam jangka panjang.

Ini menandai kedua kalinya pemerintahan Trump bernegosiasi langsung dengan Hamas tanpa sepengetahuan atau keterlibatan Israel. Pertama kali hal ini mengakibatkan kemarahan Israel, yang memaksa pemerintahan AS untuk mencopot Utusan Khusus Presiden Trump untuk Urusan Penyanderaan, Adam Boehler, dari jabatannya.

Baca Juga: Sedikitnya 118 Warga Gaza Syahid di Tengah Kunjungan Trump ke Negara Teluk

Hamas juga memuji upaya mediasi Qatar, Mesir, dan Turki, dengan menyebut dukungan mereka sangat penting selama fase terakhir.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina Peringatkan Terulangnya Peristiwa Nakba

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: Arab News)
Dunia Islam
Palestina
Eropa