Muscat, MINA – Kepala negosiator kelompok Houthi Yaman Mohammed Abdulsalam mengatakan pada Ahad (8/8), akan sia-sia untuk mengadakan pembicaraan sekarang dengan Utusan Khusus PBB untuk Yaman yang baru.
Penunjukan diplomat Swedia Hans Grundberg pada hari Jumat (6/8) sebagai utusan baru PBB, dilakukan ketika PBB dan Amerika Serikat berusaha mengamankan terobosan untuk mengakhiri lebih dari enam tahun perang di Yaman, MEMO melaporkan.
Inisiatif yang dipimpin PBB untuk gencatan senjata serta pencabutan blokade laut dan udara yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi telah terhenti, dengan Koalisi mencari kesepakatan simultan dan Houthi bersikeras untuk mengakhiri blokade terlebih dahulu.
“Tidak ada gunanya berdialog sebelum bandara dan pelabuhan dibuka sebagai kebutuhan dan prioritas kemanusiaan,” kata negosiator Abdulsalam yang berbasis di Oman, men-tweet sebagai tanggapan atas penunjukan Grundberg.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ia mengatakan, pertemuan tidak akan ada gunanya karena Grundberg “tidak memiliki apa-apa di tangannya”.
Menurutnya tidak ada kemajuan setelah Utusan AS untuk Yaman Tim Lenderking berkunjung ke Riyadh.
Perjalanan terakhir Lenderking ke wilayah itu terjadi ketika pertempuran darat menyebar di luar Marib yang kaya gas di Yaman, benteng utara terakhir pemerintah yang coba direbut oleh Houthi.
Konflik yang secara luas dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong Yaman ke ambang kelaparan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)