Kathmandu, MINA – Jumlah korban tewas akibat longsor dan banjir di Nepal terus bertambah, mencapai 51 orang hingga Ahad (5/10). Hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya memicu serangkaian bencana di sejumlah wilayah, menurut pejabat Kepolisian Bersenjata Nepal (APF).
Sebanyak 37 korban berasal dari Distrik Ilam, Provinsi Koshi, yang terdampak longsor besar akibat hujan tanpa henti selama dua hari terakhir, ujar juru bicara APF, Kalidas Dhaubaji.
Rinciannya, delapan orang tewas di Kota Deumai dan Maijogmai, enam di Kota Ilam dan Sandakpur, lima di Suryodaya, tiga di Mangsebung, dan satu di Desa Fakfokthum, menurut pernyataan Otoritas Nasional Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana (NDRRMA) yang dikutip Anadolu.
Selain itu, dua orang meninggal di Udayapur, satu di Panchthar akibat banjir dan longsor. Di lokasi terpisah, tiga orang tewas tersambar petir di Rautahat dan dua lainnya di Distrik Khotang. Sementara itu, enam orang meninggal dalam kecelakaan di jalan rusak akibat hujan lebat di Panchthar.
Baca Juga: Putin Peringatkan Hubungan Rusia-AS Bisa Hancur Jika Tomahawk Dikirim ke Ukraina
Empat orang dilaporkan hilang setelah terseret arus sungai yang meluap di Kawasan Konservasi Langtang, Distrik Rasuwa. Satu orang hilang di Ilam, serta masing-masing satu di Bara dan Kathmandu akibat banjir.
Dhaubaji menambahkan bahwa dari 16 pendaki yang melakukan ekspedisi di kawasan Langtang, empat di antaranya masih belum ditemukan. Tentara Nepal, Kepolisian Nepal, dan APF kini dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Pasukan keamanan berhasil mengevakuasi empat orang, termasuk seorang perempuan hamil, dari Distrik Ilam menggunakan helikopter dan membawa mereka ke rumah sakit di Kota Dharan.
Musim hujan saat ini aktif di lima dari tujuh provinsi Nepal: Koshi, Madhes, Bagmati, Gandaki, dan Lumbini, meningkatkan risiko bencana lanjutan di wilayah rawan. []
Baca Juga: Makau Diterjang Topan Matmo, KJRI Hong Kong Minta WNI Tingkatkan Kewaspadaan
Mi’raj News Agency (MINA)