Neraka Itu Panasnya Berlipat

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

GELI rasanya ada seorang publik figur berinisial NM lebih meminta untuk masuk neraka dari pada masuk surga, nauzubillah min dzalik. Tampak sekali betapa dangkalnya pemahaman ilmu agama yang dimilikinya. Orang non muslim saja, tidak berani mengatakan lebih memilih ingin masuk neraka daripada masuk surga. Lah, ini seorang muslim (walaupun pengamalannya mungkin saja jauh dari agamanya) dengan beraninya sesumbar lebih memilih masuk neraka daripada surga.

Sungguh, ungkapan itu seperti ungkapan seseorang yang tak kenal siapa Tuhan yang telah menciptakannya. Ungkapan orang jahil yang tidak beriman. Bagaimana mungkin ada orang yang dengan santai lebih memilih masuk neraka ketimbang meminta masuk surga? Sepertinya, apa yang diucapkannya sangat bertolak belakang dengan nuraninya. Atau memang, nuraninya sudah mati? Bisa jadi.

Dahsyatnya Neraka

Bagaimana panasnya Api neraka. Allah Taala berfirman,

فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Maka takutlah kalian dari neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. Al-Baqarah 24)

Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu batu belerang. Batu yg jika dibakar bertambah sangat panas dan memiliki bau yg menyengat.

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api yg sebesar istana.” (QS. Al-Mursalat 32)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Api kalian ini yang biasa kalian nyalakan hanyalah sepertujuh puluhnya panasnya api neraka. Para sahabat berkata, Demi Allah ini sudah cukup menggambarkan dahsyatnya neraka.” Nabi berkata, “Sesungguhnya itu akan dipanaskan tujuh puluh kali lipat lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Adakah di antara kita yang sanggup menahan panasnya api dunia? Lalu bagaimana mungkin kita akan sanggup menahan panasnya api neraka? Hanya orang-orang bodoh tak beriman yang mengikuti nafsunya yang berani mengatakan ingin masuk neraka.

Makanan Penghuni Neraka

Neraka itu bukan hanya panas. Namun, penghuninya pun mendapatkan hidangan berupa makan. Namun, makanannya tidak bisa membuat gemuk dan tidak menghilangkan lapar juga dahaga. Lalu? Makanan sejenis apakah itu sehingga tidak bisa membuat yang memakan makanan itu menjadi kenyang dan hilang dahaganya?

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka tidak diberi makanan kecuali dari pohon yg berduri, yg tidak bisa menggemukan dan tidak menghilangkan lapar.” (QS. Al-Gahsiyah 6-7).

Dalam ayat lain, Allah berfirman yang artinya, “Mereka akan diberi makanan yang berduri dan mengganjal di tenggorokan.” (QS. Al-Muzammil 13)

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, “Duri-duri yang tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar, tetap mengganjal di tenggorokan.”

Sungguh, makanan seperti apakah itu? Mendengarnya saja sudah membuat bergidik. Lalu bagaimana jika hal itu benar-benar menimpa kita? Nauzubillah.

Makanan lain penghuni neraka adalah  buah zaqqum. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Kemudian kalian wahai orang yang sesat lagi mendustakan, sungguh kalian akan makan dari buah zaqqum.” (QS. Al-Waqi’ah 51-56)

Apakah pohon zaqqum itu? Allah ta’ala berfirman,

 إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ . طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu pohon yg keluar dari dasar neraka, dan mayangnya seperti kepala-kepala syaitan.” (QS. Ash-Shaafaat 64-65). Mengerikan bukan?

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seandainya setetes dari buah zaqqum diteteskan di dunia, niscaya akan rusak kehidupan penduduk dunia. Terus bagaimana dengan mereka yg buah zaqqum itu menjadi makanannya?” (HR. Tirmidzi)

Dalam ayat lain, Allah mengatakan orang yang masuk neraka itu tidak memiliki teman dan makanan. Anehnya si NM dengan kesombongannya mengatakan dia nanti di neraka akan bersama teman-teman artisnya yang lain.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Di sana, di neraka mereka tidak memiliki teman, dan mereka tidak memiliki makanan kecuali cairan nanah.” (QS. Al-Haaqah 35-36)

Terkait dengan ayat di atas, Ibnu Abbas radhiyallahu an berkata, “Yaitu darah, cairan luka dan nanah yang mengalir dari tubuh-tubuh penghuni meraka. Yang dijadikan makanan bagi penghuni neraka.”

Orang yang berakal sehat, punya iman pasti takut untuk masuk neraka. Sebab jika disebutkan neraka, maka semua orang yang tidak sombong akan memberi jawaban yang sama: bahwa neraka itu panas! Tidak ada satupun manusia yang mampu menahan panasnya api neraka.

Karena itu Islam mengajarkan pemeluknya untuk memohon perlindungan kepada Allah dari pedihnya azab neraka. Berikut ini adalah doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya.

اَلَّهُمَّ إِنِّيْ أََسْأَلُكَ ا لْجنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

“Allaahumma innii as-alukal jannah, wa a’uudzu bika minan-naar.”

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Dalam keterangan lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa lain kepada umatnya untuk berlindung dari jahatnya neraka.

اَللَّهُمَّ إِنِّى أََسْأَلُكَ ألجنَّةَ وَمَا قَرَّب إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِوَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَأ مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَيْتَهُ لِى خَيْرًا

“Allaahumma innii as-alukaljannata wa maa qarraba ilaihaa min qaulin au ‘amal, wa a’uudzu bika minan-naari wa maa qarraba ilaihaa min qaulin au ‘amal, wa as-aluka an taj’ala kulla qadha-in qadhaitahu lii khairan.”

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan dari segala hal yang mendekatkan kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku mohon kepada-Mu agar Engkau jadikan setiap yang Engkau takdirkan bagiku adalah baik.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).

Bahkan Allah Ta’ala pun sudah mengajarkan kepada setiap hamba-Nya untuk berdoa meminta kebaikan dunia akhirat dan berlindung dari neraka.

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fid-dun-ya ḥasanataw wa fil-akhirati ḥasanataw wa qina ‘azabannar.

“Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Al Baqarah: 201).

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

Rabbanaa ishrif ‘annaa ‘adzaaba jahannama inna ‘adzaabahaa kaana gharaamaan.

“Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, sungguh azab itu adalah kebinasaan yang kekal.” (QS Al-Furqan: 65).

Semoga Allah Ta’ala menjaga lisan kita dari permohonan-permohonan yang justeru akan mencelakakan kita. Tidaklah lisan ini tergelincir kecuali itu terjadi atas kehendak Allah jua. Jika Allah menginginkan kita selamat dunia akhirat, maka Allah akan selalu menuntun lisan kita agar berbicara yang baik dan mengadung doa kemanfaatan.

Mari amalkan doa berlidung dari neraka di atas saudaraku. Semoga Allah menjauhkan kita dari neraka dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan, wallahua’lam. (A/RS3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)