Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu akan Jalani Operasi Pengangkatan Prostat

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Anadolu)

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menjalani operasi pengangkatan prostat pada Ahad (5/1), setelah didiagnosis infeksi saluran kemih akibat pembesaran prostat jinak.

Netanyahu telah menjalani operasi pengangkatan hernia awal tahun ini dan memasang alat pacu jantung [alat kecil yang digunakan untuk mengobati aritmia] tahun sebelumnya. Almayadeen melaporkan.

Terkait hal tersebut, Netanyahu dirawat di rumah sakit pada tanggal 15 Juli tahun lalu, setelah mengalami pusing, menurut pernyataan dari kantornya. Netanyahu dilaporkan mengalami dehidrasi, tetapi dikatakan dalam kondisi baik.

Ia berulang kali dirawat di Sheba Medical Center dekat Tel Aviv untuk pemeriksaan medis setelah menghabiskan waktu di cuaca panas di Danau Tabariya pada hari sebelumnya. Pemeriksaan awal menunjukkan hasil normal, dengan dehidrasi sebagai pemeriksaan awal.

Baca Juga: Hancurkan Sistem Kesehatan di Gaza, Bukti Nyata Zionis Israel Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

Pembedahannya dilakukan saat perang di Gaza mencegah ratusan ribu pasien dan warga Palestina yang terluka mendapatkan perawatan medis yang menyelamatkan nyawa.

Baru kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan dr. Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, ditahan oleh pasukan pendudukan Israel (IOF) setelah mereka secara paksa mengevakuasi dan membakar rumah sakit tersebut, menyusul serangan selama beberapa pekan.

Kementerian tersebut memperingatkan pada hari Sabtu tentang “hitungan mundur” hingga kematian pasien dan yang terluka yang telah dipindahkan secara paksa ke Rumah Sakit Indonesia, di mana tidak ada air, listrik, makanan, atau persediaan yang tersedia, di tengah penahanan staf medisnya juga, yang membuat hampir mustahil bagi pasien untuk mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan.

Oleh karena itu, Kementerian mengimbau semua lembaga dan organisasi terkait untuk segera menemukan solusi bagi pasien di rumah sakit tersebut. []

Baca Juga: 40 Tentara Israel Tewas di Jabalia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda