Gaza, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan niatnya untuk menyederhanakan proses perolehan senjata api bagi pemukim ilegal Yahudi Israel, yang dipandang sebagai bentuk “hukuman kolektif” dan dapat menyebabkan kekerasan lebih lanjut di wilayah Palestina di bawah pendudukan Israel.
Kontributor MINA di Gaza melaporkan, Netanyahu mengadakan rapat kabinet keamanan politisi garis keras pada Sabtu (28/1) untuk membahas dua penembakan, salah satunya yang terjadi di Yerusalem Timur, dan kemudian mengumumkan tindakan sebagai tanggapan.
Sejauh ini, total 32 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel selama sebulan.
Besarnya serangan Israel di Jenin belum pernah terlihat selama bertahun-tahun, tetapi pasukan pendudukan Israel semakin terlibat dalam operasi semacam itu di Tepi Barat yang menewaskan sedikitnya 200 warga Palestina dalam dua belas bulan terakhir.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Netanyahu menyatakan pada Sabtu bahwa dia akan mempercepat penerbitan izin senjata untuk pemukim Yahudi Israel, serta meningkatkan upaya untuk menyita apa yang dia sebut sebagai “senjata ilegal”.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa rumah para tersangka penyerang akan segera disegel sebelum dibongkar.
Pengamat Israel percaya Netanyahu berada di bawah tekanan dari anggota ekstremis di kabinetnya, seperti Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.
Ben-Gvir mengatakan pada Sabtu, dia akan mengadvokasi izin senjata yang lebih besar dan akan penerapan hukuman mati bagi warga Palestina. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)