Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Akui Israel Dukung Kelompok Bersenjata Anti-Hamas di Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 56 detik yang lalu

56 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, (foto: ig)

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa pemerintahannya mendukung sebuah kelompok bersenjata di Gaza yang menentang gerakan perlawanan Hamas.

Pernyataan Jumat (6/6) itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan Avigdor Liberman mengungkap bahwa Israel telah mentransfer senjata kepada kelompok tersebut.

Media Israel dan Palestina melaporkan bahwa kelompok yang didukung Israel merupakan bagian dari suku Bedouin lokal yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab. Menurut lembaga think tank European Council on Foreign Relations (ECFR), Abu Shabab memimpin geng kriminal di wilayah Rafah yang kerap dituduh menjarah truk bantuan kemanusiaan.

“Keamanan negara mengaktifkan sebuah klan di Gaza yang menentang Hamas. Apa yang salah dari itu?” kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di media sosial. “Ini menyelamatkan nyawa tentara Israel.”

Baca Juga: Lima Tentara Elit Israel Tewas di Gaza

Michael Milshtein, pakar urusan Palestina dari Moshe Dayan Center, menyebut, klan Abu Shabab berasal dari suku Bedouin yang tinggal di perbatasan Gaza dan Semenanjung Sinai, Mesir.

Ia menambahkan bahwa sebagian anggota suku tersebut terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal seperti penyelundupan narkoba. Abu Shabab sendiri pernah dipenjara oleh Hamas atas tuduhan penyelundupan.

Milshtein mengatakan bahwa dinas keamanan Israel, termasuk Shabak, telah menjadikan kelompok Abu Shabab sebagai proksi dengan memberikan senjata, dana, dan perlindungan militer. Namun, baru-baru ini empat anggota kelompok tersebut tewas dibunuh oleh Hamas.

Pihak Hamas menuduh kelompok tersebut sebagai pengkhianat dan pencuri, serta menyerukan masyarakat untuk menolak mereka. Hamas mengklaim memiliki bukti kerja sama antara geng tersebut, kolaborator Israel, dan militer dalam penjarahan bantuan serta penciptaan krisis kemanusiaan palsu.

Baca Juga: 80.000 Muslim Palestina Shalat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa

Kelompok yang menamakan diri sebagai “Pasukan Populer” ini membantah tuduhan tersebut melalui pernyataan di Facebook. Mereka menegaskan tidak pernah menjadi alat pendudukan dan menyatakan bahwa senjata mereka diperoleh dari dukungan rakyat, bukan Israel.

Milshtein menutup dengan peringatan bahwa keputusan Israel mendukung kelompok ini merupakan langkah yang berisiko tinggi. “Ini lebih mirip fantasi daripada strategi nyata. Saya hanya berharap ini tidak berakhir dengan bencana,” katanya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: WHO Serukan Perlindungan Kompleks Medis Nasser dan RS Al-Amal di Gaza

Rekomendasi untuk Anda