Dataran Tinggi Golan, 4 Rajab 1437/12 April 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin (11/4) mengakui untuk pertama kalinya bahwa Israel telah melakukan puluhan serangan di dalam wilayah Suriah.
Netanyahu mengatakan bahwa serangan itu untuk mencegah pasukan Hizbullah Lebanon memperoleh “senjata yang mengubah permainan” di Suriah.
“Kami bangga bahwa dalam berbagai badai dan gejolak Timur Tengah, kami mampu mempertahankan ketenangan dan keamanan di Israel. Kita bertindak ketika kita harus bertindak, termasuk di sini, di seberang perbatasan, dalam puluhan serangan, untuk mencegah Hizbullah mendapatkan persenjataan untuk mengubah permainan,” kata Netanyahu dalam kunjungannya ke Dataran Tinggi Golan untuk menyaksikan latihan militer.
Netanyahu mengatakan, Israel bertindak di wilayah lain juga, baik yang dekat dan jauh, tetapi serangan dilakukan dengan cara yang cerdas, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia mengatakan, Israel sedang menghadapi kelompok Islamic State (ISIS) dan Hizbullah di utara, Hamas dan Jihad Islam di Gaza, serta ISIS di Sinai, Mesir.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah memperingatkan Israel pada awal tahun 2015, pihaknya memiliki semua jenis senjata.
“Kami memiliki segala macam senjata yang datang ke pikiran Anda. Perlawanan di Lebanon memiliki segala yang musuh bisa bayangkan dan bayangkan,” kata Nasrallah.
Sebelum pernyataan Netanyahu itu, pemerintah Israel tidak pernah secara resmi mengakui serangan udara anti-Hizbullah di Suriah.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Sementara pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Israel akan terus menyerang setiap pengiriman senjata canggih untuk Hizbullah. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan