Jakarta, 22 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya mengalihkan perhatian terhadap program nuklir Iran untuk kemudian beralih memperhatikan kudeta militer di Mesir, lapor radio berbahasa Ibrani, Reshet Beit.
“Apa yang saat ini menjadi puncak perhatian Netanyahu hanya masalah Mesir,” lapor radio tersebut. “Dia telah menelepon Presiden AS Barak Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Prancis Hollande beberapa kali selama seminggu yang lalu untuk meminta mereka tidak ragu-ragu dalam mendukung tentara (Mesir)”.
Radio tersebut melaporkan bahwa Netanyahu telah mengeluarkan perintah kepada Kepala Mossad, Tameer Bardo dan Kepala Intelijen Militer, Afif Kofakhi untuk membahas isu mendukung kudeta di Mesir ketika mereka berbicara dengan rekan-rekan mereka di Barat.
Duta Israel juga telah diminta untuk menggunakan jalur diplomatik guna membujuk pemerintah di seluruh dunia untuk mendukung pemerintahan sementara di Kairo.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menurut radio yang berbasis di Israel tersebut, yang paling diharapkan Netanyahu dalam hal ini adalah Amerika. “Setelah beberapa suara terdengar bahwa Kongres AS melawan kudeta, Netanyahu bergerak cepat, untuk memastikan anggota Kongres menuntut Gedung Putih memberikan sikap yang lebih jelas dalam mendukung kudeta”. (T/P01/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama