Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mengeluarkan kata-kata ancaman kepada Iran, Kamis (10/10).
“Ada kasus yang membutuhkan serangan pre-emptive,” katanya pada upacara resmi memperingati tentara Israel yang tewas dalam perang Oktober 1973.
“Kami sangat menghargai dukungan Amerika Serikat, namun kami selalu ingat aturan dasar bahwa Israel akan mempertahankan diri dengan pasukannya sendiri,” katanya lagi sepeeti dikutip Arab 48.
Netanyahu mengadakan pertemuan kabinet pada hari Ahad (6/10) untuk pertama kalinya sejak pemilihan Knesset terakhir, di mana ia membahas peningkatan keamanan dalam menghadapi Iran setelah serangan Israel berturut-turut terhadap target Iran di Suriah dan baru-baru ini di Irak.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Media Israel mengutip seorang sumber yang memiliki akses pada rapat sidang kabinet yang mengatakan, skenario yang dibahas terkait dengan antisipasi Israel terhadap upaya Iran untuk menargetkan fasilitas Israel yang sensitif dengan rudal jelajah, mirip dengan serangan yang menargetkan dua fasilitas minyak di Arab Saudi bulan lalu.
Sumber tersebut menambahkan, perhitungan itu meningkat setelah kegagalan Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk merespon serangan terhadap fasilitas minyak Aramco.
Sumber juga mengatakan, persiapan untuk kemungkinan serangan kepada Iran seperti ini adalah “peristiwa kompleks” dalam hal kemampuan pertahanan udara, dan membutuhkan rencana pertahanan yang menelan miliaran shekel serta pengurangan yang di luar rencana dalam anggaran publik. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)