Yerusalem, 14 Shafar 1438/14 November 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya sepakat akan bertemu dengan Presiden AS terpilih Donald Trump untuk membahas arah masa depan hubungan mereka.
“Presiden terpilih Trump dan saya memutuskan untuk segera bertemu membahas semua isu penting dalam agenda antara AS dan Israel,” kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet, Ahad kemarin. Seperti yang diberitakan MEMO dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Dirinya meminta semua menteri, wakil menteri dan anggota Knesset untuk merumuskan kebijakan kedua negara dengan pertemuan tatap muka tanpa wawancara.
Calon Partai Republik Trump terpilih sebagai presiden AS pada Selasa setelah mengalahkan saingannya dari partai Demokrat Hillary Clinton yang membuat dunia terkejut.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Beberapa politisi sayap kanan Israel merayakan kemenangan Trump dengan mendesak dia untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem – pada dasarnya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, berbeda dengan norma internasional – dan membangun dukungan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Netanyahu memiliki hubungan kurang baik dengan mantan Presiden Barack Obama, seperti pembangunan pemukiman lanjutan AS dan melihat masyarakat internasional sebagai penghalang untuk kesepakatan damai potensial dengan Palestina.
Netanyahu menyuarakan dukungannya yang membatasi volume panggilan Muslim untuk berdoa, yang akan dibahas dalam komite parlemennya.
Dia mengatakan banyak orang yang datang kepadanya karena kebisingan yang dibuat oleh umat Muslim. Sementara, dia menyebutkan bajwa Israel merupakan negara yang menghormati kebebasan beragama bagi semua agama.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Apa yang disampaikan Netanyahu dikecam oleh Sheikh Ekrema Sabri, kepala Muslim Dewan Tertinggi di Yerusalem.
“Adzan adalah salah satu aspek yang paling penting dari agama Islam,” kata Sabri Anadolu Agency.
Dia menegaskan, “Israel tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan agama kami,” katanya. (T/P004/R03)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)