Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan kemungkinan keluar dari perundingan gencatan senjata dalam sebuah pesan video yang disampaikan dalam bahasa Ibrani pada hari Ahad (13/7). Ia menuduh Hamas menolak proposal yang dibentuk ulang oleh Israel.
“Hamas menolak menyerahkan kendali di Gaza dan bersikeras mempersenjatai kembali. Itu tidak dapat diterima,” kata Netanyahu dalam pernyataannya.
Ia mengklaim telah menerima proposal dari utusan AS Steven Witkoff dan mediator lainnya untuk kesepakatan pertukaran tahanan, tetapi mengklaim Hamas menolak tawaran tersebut.
Pernyataannya muncul di tengah meningkatnya tekanan domestik dan internasional untuk menyelesaikan gencatan senjata dan kesepakatan tahanan.
Baca Juga: Hamas dan Jihad Islam Bahas Gencatan Senjata di Gaza
Namun Netanyahu menggunakan video tersebut untuk menyerang media Israel, menuduh mereka “mengulang propaganda Hamas” dan menyalahkannya karena menghalangi kesepakatan tersebut.
Ia juga mempertanyakan jajak pendapat publik Israel yang menunjukkan dukungan luas untuk kesepakatan tersebut.
“Survei-survei ini tidak menanyakan apakah orang-orang ingin Hamas tetap berada di Gaza,” katanya.
Sementara itu, Quds News Network telah memperoleh peta militer Israel yang bocor yang disajikan selama negosiasi gencatan senjata. Peta tersebut menguraikan “garis merah” baru yang akan menempatkan hampir 40% wilayah Gaza di bawah kendali permanen Israel. Garis tersebut memotong hingga 3 kilometer di luar batas wilayah sebelum perang di beberapa wilayah.
Baca Juga: UNICEF: Lebih dari 5.800 Anak di Gaza Didiagnosis Malnutrisi
Jika diterapkan, peta tersebut akan mencegah lebih dari 700.000 warga Palestina kembali ke rumah mereka. Banyak yang akan terdesak ke zona pengungsian yang sangat padat di Rafah, dekat perbatasan Mesir. Para ahli memperingatkan rencana tersebut dirancang untuk menyabotase perundingan kesepakatan.
Karena tekanan dari para mediator, media Israel melaporkan delegasi Netanyahu mungkin akan merevisi peta tersebut dalam putaran-putaran mendatang.
Para negosiator memperingatkan bahwa versi peta saat ini menyerupai cetak biru pembersihan etnis, sesuatu yang tidak akan pernah diterima Hamas.
The Economist telah melaporkan bahwa upaya gencatan senjata di Gaza masih terhenti, menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai hambatan utama.
Baca Juga: Angka Bunuh Diri Tentara Israel Mengkhawatirkan
Majalah Inggris tersebut mengatakan Netanyahu menunda-nunda kesepakatan, meskipun tekanan semakin meningkat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Khan Younis dan Shujaiya Membara, Israel Akui Tentara Terluka