Tel Aviv, MINA – Para pemimpin yang bertugas mengarahkan perang Israel di Gaza pada Sabtu (11/11) bersumpah akan terus melanjutkan serangan militer yang bertujuan mengalahkan kelompok Hamas, melawan tekanan internasional untuk memperlambat atau menghentikannya, dan berjanji untuk “berdiri teguh melawan dunia” jika diperlukan.
Dalam konferensi pers bersama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Benny Gantz menolak kritik internasional yang meningkat mengenai kerugian sipil akibat perang tersebut. Times of Israel melaporkan.
Mereka juga mendesak para pemimpin Barat untuk memberikan dukungan kepada Israel karena menurut mereka, kemenangan negara pendudukan itu akan berarti kemenangan bagi seluruh dunia.
Penolakan ini terjadi setelah beberapa negara pada akhir pekan menyatakan keprihatinan atas memburuknya situasi kemanusiaan dan jatuhnya korban sipil di Jalur Gaza.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Pada hari Jumat (10/11), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak agar lebih banyak tindakan dilakukan untuk melindungi warga sipil di Gaza dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau mereka, dengan mengatakan bahwa “terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh” selama perang.
Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Jumat bahwa “tidak ada pembenaran” atas dugaan pengeboman Israel terhadap “bayi-bayi ini, wanita-wanita ini, orang-orang tua ini.”
Dia mengulangi seruannya untuk gencatan senjata di Gaza dan mengatakan kepada BBC: “Tidak ada alasan untuk melakukan hal tersebut dan itu tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti.”
Dalam konferensi pers Sabtu malam itu, Netanyahu mendesak dukungan dunia atas penentangannya terhadap gencatan senjata yang tidak mencakup kembalinya ratusan sandera yang ditahan di Gaza oleh pejuang Palestina.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dia juga meminta Amerika Serikat untuk ikut serta dalam tuntutan penghancuran Hamas. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya