Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel yang ditunjuk Benjamin Netanyahu berjanji pada hari Rabu (30/11), koalisi pemerintahannya yang akan datang termasuk sayap kanan dan politisinya tidak akan memaksakan “hukum Talmud” di Israel.
“Kebijakan utama pemerintah ditentukan oleh Likud dan sejujurnya, oleh saya,” kata Netanyahu kepada podcast Bari Weiss Common Sense, demikian dikutip dari MEMO.
“Saya pikir saya memiliki lebih dari sekadar pengaruh sederhana terhadapnya,” ujar Netanyahu.
Ketika Weiss bertanya kepada Netanyahu tentang memasukkan tokoh sayap kanan dalam koalisi, terutama pemimpin Otzma Yehudit Itamar Ben-Gvir, dan apakah ini akan memengaruhi kebijakan pemerintah, Netanyahu menjawab, Israel tidak akan diatur oleh hukum Talmud. Dia bersikeras Israel tidak akan melarang “forum LGBT” dan akan tetap menjadi negara hukum.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pemimpin Zionisme Religius sayap kanan Bezalel Smotrich mengatakan dia ingin Israel diatur oleh hukum Yahudi. Avi Maoz MK, tokoh sayap kanan lainnya, telah menyerukan larangan parade kebanggaan gay di Yerusalem.
Mantan Perdana Menteri Yair Lapid menuduh pemerintahan berikutnya yang diduga tidak percaya pada kesetaraan bagi komunitas LGBT dan orang Israel non-Yahudi.
“Itu adalah pemerintahan yang dipilih secara demokratis tetapi ingin menghancurkan demokrasi,” kata Lapid.
“Demokrasi bukan hanya kehendak mayoritas, demokrasi juga membela minoritas dari mayoritas, pemisahan kekuasaan dan independensi pengadilan, kebebasan berekspresi dan mengatakan kebenaran,” tegasnya. (T/R7/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)