Yerusalem,3 Rabi’ul Awwal / 4 Januari 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan, Israel ragu mengadakan perdamaian dengan Palestina karena sikap-sikap Palestina yang terus menunjukkan permusuhan. Demikian INA melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu.
Setelah pertemuan singkat dengan Kerry dalam konferensi pers, Netanyahu mengatakan,”kami siap membuat keputusan bersejarah untuk berdamai, tetapi dalam keadaan sekarang, kita tidak perlu mengadakan perdamaian dengan Palestina, karena itu proses perdamaian ini tidak bisa kita lanjutkan.”
Dia menegaskan, Presiden Palestina seharusnya memimpin warganya untuk mengadakan perdamian dengan Israel.
Untuk itu Netanyahu berharap kepada Presiden Abbas agar mengutuk serangan teroris, mengakhiri hasutan permusuhan terhadap Israel dalam tiap kampanye, dalam berita-berita di media, dan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Dua hari sebelumnya di Ramallah, kata Netanyahu, Presiden Abbas memeluk serta memuji layaknya pahlawan, para teroris yang telah membunuh wanita dan anak-anak tidak berdosa.
“Bagaimana Presiden Abbas dapat mengatakan bahwa dia melawan terorisme sedangkan dia memeluk serta memuji para teroris layaknya pahlawan ? Presiden Abbas mengatakan tidak tahan terhadap teroris sedangkan dia berdiri dengan mereka ? Saya tidak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan para pemimpin muda Palestina, rakyat mereka telah menjadi korban pemboman, bagaimana hal ini bisa diyakini bahwa Palestina memiliki masa depan ?”, kata PM Israel.
Netanyahu mengatakan, sejak diluncurkannya proses perdamaian enam bulan yang lalu, hasutan terhadap Israel terus berlangsung hingga sampai saat ini dan hal ini dapat dilihat dalam berita-berita di media serta dalam kurikulum di tiap sekolah yang ada di Palestina, agar warga Paledtina membenci Israel, dan ini bukanlah cara untuk mencapai perdamaian.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sebaliknya jika Presiden Abbas berhasil memimpin warganya menjauh dari terorisme dan hasutan, tentunya akan ada rekonsiliasi serta perdamaian dengan Israel. Saya pribadi siap untuk mengadakan perdamian yang bersejarah dengan Palestina, tapi kami membutuhkan rekan yang memang memiliki komitmen untuk menciptakan perdamaian. Kepada Presiden Abbas, kami harapkan untuk mengadakan perdamian dengan Israel dan memanfaatkan kesempatan untuk masa depan Palestina yang lebih baik.
Menlu AS dalam kesempatan itu mengatakan, ia tahu Israel sebetulnya ingin berdamai dengan Palestina, demikian pula Presiden Abbas ingin berdamai dengan Israel. (Ubai/IR)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah