Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel yang ditunjuk Benjamin Netanyahu mengatakan, dia akan berusaha membangun hubungan diplomatik penuh dengan Arab Saudi, “segera setelah saya menjabat.”
“Saya pikir kita bisa mengakhiri konflik Arab-Israel dan mencapai perdamaian dengan Palestina, kita hanya harus kreatif tentang itu,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan TV Al Arabiya milik Saudi, Kamis (15/12).
Dikutip dari Anadolu Agency pada Sabtu (17/12), dia juga menggambarkan langkah seperti itu sebagai “lompatan kuantum untuk perdamaian keseluruhan antara Israel dan dunia Arab,” dengan mengatakan bahwa itu akan mengubah kawasan itu “dengan cara yang tak terbayangkan.”
Belum ada komentar segera dari otoritas Saudi atas pernyataan Netanyahu tersebut.
Baca Juga: Hamas Desak Tindakan Darurat untuk Bersihkan Sisa Bom Israel di Gaza
Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menentang normalisasi dengan Tel Aviv sampai mengakhiri pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina.
Namun, Saudi mengizinkan wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan antara Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Emirat dan Bahraim telah menjalin hubungan dengan Israel pada September 2020.
Batas waktu Netanyahu untuk membentuk pemerintahan Israel berakhir pada 21 Desember. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza per 25 November Capai 69.775 Jiwa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida di Tepi Barat, B’Tselem Catat 1.000 Orang Tewas Sejak 2023
















Mina Indonesia
Mina Arabic