Tel Aviv, 7 Rajab 1435/7 Mei 2014 (MINA) – Presiden Israel Shimon Peres mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memblokir kesepakatan damai 2011 yang telah dicapai bersama mitra kerjanya Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Peres mengatakan kepada televisi Saluran 2 Israel dalam sebuah wawancara, Selasa (6/5), bahwa ia dan Abbas telah merampungkan draft kesepakatan dalam serangkaian pertemuan rahasia di Yordania, namun Netanyahu dan pemerintah Israel yang condong ke kanan mengentikannya.
“Kami telah melalui semua poin dan perjanjian sudah siap”, kata Peres, menambahkan bahwa perdana menteri Israel mengatakan kepadanya untuk menunggu beberapa hari karena “ia berpikir bahwa Tony Blair bisa mendapatkan tawaran yang lebih baik”.
Dia merujuk pada mantan perdana menteri Inggris yang kini menjadi utusan untuk Quartet Timur Tengah, Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB. Demikian dilaporkan Press Tv yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
“Hari-hari berlalu dan tidak ada tawaran yang lebih baik”, tambah Peres.
Pada Agustus 2011, Abbas mengatakan pertemuan gerakan Fatah bahwa ia telah mengadakan empat putaran negosiasi dengan Netanyahu.
“Setelah empat pertemuan pertama, pertemuan kelima direncanakan di Amman namun Shimon Peres membuat alasan dan mengatakan kepada saya “saya minta maaf tapi pemerintah tidak menerima apa yang telah kita dinegosiasikan dan tidak ada lagi yang bisa kami lakukan”, katanya.
Komentar Peres, muncul setelah sembilan bulan pembicaraan yang dimediasi AS antara Israel dan Palestina berhenti pada akhir April.(T/P012/EO2)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)