Al-Quds, 26 Syawwal 1437/31 Juli 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (31/7) mengatakan, pemerintahnya sedang mencari dukungan dari negara-negara Eropa untuk melacak kelompok yang melakukan kegiatan israel/">anti-Israel.
Berbicara pada awal rapat kabinet, secara khusus Netanyahu menyebutkan negara Perancis, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Netanyahu mengatakan, penyelidikan telah mendapat dukungan dari negara-negara Eropa, termasuk Perancis, terhadap beberapa organisasi yang terlibat menghasut dan menyerukan untuk memboikot Israel dan tidak mengakui Israel sebagai negara.
“Kami akan menyelesaikan penyelidikan dan menyerahkan temuan kepada pemerintah Perancis,” kata Netanyahu, tanpa mengidentifikasi setiap organisasi.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Para pejabat Israel secara teratur telah mengecam pemerintah asing pendukung LSM yang kritis terhadap kebijakan Israel kepada Palestina.
Pada pertengahan Juli, parlemen Israel mengadopsi hukum yang dinilai penargetan kelompok sayap kiri yang mengkritik pemerintah. Undang-undang itu memaksa LSM yang menerima dana dari negara-negara asing untuk terbuka kepada pemerintah.
Netanyahu juga menyatakan kepada pemerintah Perancis, akan mempertimbangkan larangan sementara pembiayaan luar negeri yang berasal dari masjid, setelah ada serangkaian serangan teror yang mengatasnamakan ‘jihad’.
“Kami juga terganggu oleh sumbangan untuk organisasi yang menyangkal keadaan hak Israel untuk eksis,” katanya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Israel telah dihadapkan dengan gerakan boikot atas pendudukannya terhadap negara Palestina yang sudah hampir 50 tahun.
Kekerasan yang terjadi sejak awal Oktober tahun lalu telah menewaskan sedikitnya 218 warga Palestina dan 34 warga Israel. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya