Yerusalem, MINA – Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (24/11) mengeluarkan pernyataan bahwa Netanyahu telah dinominasikan untuk meneima penghargaan Nobel Perdamaian menyusul kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan.
“Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian Lord David Trimble hari ini menominasikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk Hadiah Nobel Perdamaian, bersama dengan Sheikh Mohammed bin Zayed [Al Nahyan], Putra Mahkota UEA,” demikian Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan, the Times of Israel melaporkan.
UEA dan Bahrain menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Isael pada bulan Septembe lalur, menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Kesepakatan itu telah memicu kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan keputusan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian 2021 dipilih oleh lima anggota komite yang ditunjuk oleh Parlemen Norwegia, dan akan diumumkan pada Oktober mendatang. Nominasi harus dikirim ke Komite Nobel Norwegia selambat-lambatnya 1 Februari.
Nominasi dapat dilakukan oleh sekelompok orang dan organisasi terpilih, termasuk anggota parlemen nasional, kepala negara, pemenang sebelumnya, profesor di beberapa bidang dan lembaga internasional tertentu.
Pada tahun 2020, panitia menerima 318 nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian, 211 di antaranya adalah individu dan 107 organisasi dan pemenangnya adalah Program Pangan Dunia PBB. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza