Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak Amerika Serikat untuk mengakui pemerintahan Israel atas sebagian besar Dataran Tinggi Golan, ujarnya kepada Menlu AS, Mike Pompeo dalam kunjungannya ke Yerusalem, pada hari Rabu, 20 Maret.
Netanyahu menggarisbawahi kemungkinan yang berkembang, bahwa pemerintahan Trump dapat mengubah sikap AS di wilayah tersebut. The New York Times melaporkan.
Netanyahu telah berulang kali mendorong mitra utamanya AS, untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan barat, yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian dianeksasi.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
Ada tanda-tanda baru-baru ini bahwa pemerintahan Trump bisa bergerak ke arah Netanyahu.
Sebuah laporan hak asasi manusia tahunan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS menggunakan kalimat “yang dikontrol Israel” dan bukan “yang diduduki Israel,” untuk menggambarkan Dataran Tinggi Golan, Tepi Barat dan Gaza.
Sementara itu, Netanyahu akan mengunjungi Trump pekan depan, beberapa hari menjelang pemilu Israel.
Ia juga berencana untuk berbicara dalam konferensi tahunan AIPAC, kelompok lobi pro-Israel.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Pada hari Rabu, Netanyahu dan Pompeo muncul bersama untuk memberikan komentar kepada para wartawan setelah pertemuan di halaman kediaman perdana menteri di Yerusalem.
Netanyahu mengatakan, para pejabat intelijen Israel telah menemukan bahwa Hezbollah, militer Lebanon dan kelompok politik yang memiliki hubungan dengan Iran, sedang mencoba untuk membangun jaringan di bagian Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah, yang mengancam Israel.
“Saya dapat mengatakan bahwa Anda semua bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Israel tidak berada di Golan,” kata Netanyahu.
“Kita akan memiliki Iran di tepi Danau Galilea. Saya pikir untuk alasan ini dan lebih banyak lagi, saya pikir sudah saatnya komunitas internasional mengakui Israel tinggal di Golan, fakta bahwa Golan akan selalu tetap menjadi bagian dari negara Israel,” klaimnya.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Pompeo tidak menyebutkan Dataran Tinggi Golan, tetapi ia berbicara secara luas tentang perlunya Amerika Serikat dan Israel terus bekerja sama melawan Iran, dan dukungan pemerintahan Trump untuk keamanan Israel.
“Dengan ancaman seperti itu, kenyataan sehari-hari kehidupan Israel, kami mempertahankan komitmen kami yang tak tertandingi terhadap keamanan Israel dan dengan kuat mendukung hak Anda untuk membela diri,” kata Pompeo.
Netanyahu memuji Trump karena menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran tahun lalu. Sebuah langkah yang dilakukan Trump meskipun badan-badan intelijen AS mengatakan Iran belum berusaha membuat senjata nuklir.
Dia juga mengatakan sanksi AS terhadap Iran tampaknya berhasil, menambahkan bahwa dia dan Pompeo telah membahas dalam pertemuan mereka bagaimana “mengintensifkan tekanan lebih besar lagi pada Iran.” (T/RS2/P1)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris