Netanyahu Desak Koalisi dengan Gantz, Tapi Ditolak

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Benny Gantz (kiri), pemimpin partai Blue and White. (Foto: GPO)

Yerusalem, MINA – Tidak mungkinnya Perdana Menteri yang memimpin Partai membentuk pemerintahan sayap kanan, membuat ia mendesak , pimpinan Partai , untuk membentuk koalisi “pemerintah persatuan”.

Namun, Blue and White menolak tawaran itu dan menyebutnya “memusingkan,” demikian Times of Israel melaporkan.

Sementara itu, para pemimpin dari semua partai di blok agama sayap kanan pada Kamis (19/9) menandatangani sebuah dokumen yang berjanji untuk merekomendasikan Netanyahu sebagai perdana menteri berikutnya. Mereka berjanji untuk memasuki koalisi persatuan hanya sebagai satu kesatuan.

Dokumen itu ditandatangani pada pertemuan kepala partai sayap kanan, Kamis pagi. Itu dilakukan setelah konferensi pers Netanyahu pada Rabu (18/9).

Netanyahu mengumumkan permintaannya untuk front persatuan kepada Gantz menuju pemerintah persatuan “sekuler” bersama Likud, tanpa partai ultra-Ortodoks dan agama.

Meskipun tidak cukup untuk membentuk koalisi sendiri, Netanyahu berharap bahwa Presiden Reuven Rivlin akan memperlakukan koalisi Netanyahu yang 55 kursi sebagai satu partai dan setuju menugasinya untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Netanyahu mendesak Gantz untuk bertemu dengannya dalam pertemuan satu lawan satu pada hari Kamis “kapan saja, jam berapa saja” untuk membentuk koalisi pada akhir hari itu.

Hampir semua surat suara telah dihitung, blok Ortodoks / sayap kanan yang dipimpin oleh Netanyahu memiliki 55 kursi, blok tengah / kiri yang dipimpin oleh Gantz memiliki 44, dan Yisrael Beytenu yang dipimpin Avigdor Lieberman memegang delapan kursi.

Aliansi partai Palestina, Arab Joint List, yang belum mengatakan apakah akan secara aktif mendukung Gantz, memiliki 13 kursi.

“Selama pemilihan saya menyerukan pembentukan pemerintahan sayap kanan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan Kamis pagi. “Tapi, saya menyesal, hasil pemilu menunjukkan itu tidak mungkin. Orang-orang tidak memilih secara pasti antara dua blok, oleh karena itu tidak ada pilihan selain mendirikan pemerintahan persatuan yang luas, seluas mungkin, yang terdiri atas unsur-unsur yang memegang Negara Israel dengan baik.” (T/RI-1/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.