Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendapat protes keras dari keluarga tawanan yang masih ditahan di Gaza saat memberikan pidato di Yerusalem, Ahad (27/10).
Al Mayadeen melaporkan, Insiden ini terjadi ketika Netanyahu berdiri di atas panggung dan penonton mulai berteriak, ia sempat berhenti selama lebih dari satu menit. Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan “Memalukan,” yang membuat Netanyahu menghentikan pidatonya lebih awal dari yang direncanakan.
Menurut laporan media Israel, keluarga tawanan pada awalnya tidak diizinkan memberikan komentar selama acara tersebut, khawatir akan adanya kritik langsung kepada Netanyahu dan kabinetnya.
Tekanan publik dan internasional telah meningkat terhadap pemerintahan Netanyahu untuk berbuat lebih banyak guna mencapai kesepakatan guna membebaskan tawanan yang masih berada di Gaza dan mengakhiri agresi di Gaza, yang telah diperingatkan oleh banyak organisasi hak asasi manusia akan menimbulkan dampak bencana bagi penduduk Palestina .
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Di tengah tekanan tersebut, Netanyahu menegaskan bahwa Israel berada dalam perang eksistensial yang sulit dengan konsekuensi yang menyakitkan. Pernyataannya muncul setelah operasi perlawanan terjadi di dekat pangkalan Glilot, sebelah utara Tel Aviv, menambah ketegangan yang telah meningkat di wilayah tersebut.
“Kami menunggu investigasi akhir atas insiden Glilot,” kata Netanyahu.
Sementara itu, Menteri Keamanan Pendudukan Israel Yoav Gallant menyatakan, upaya untuk memulangkan tawanan Israel dari Gaza akan membutuhkan konsesi yang menyakitkan dari pihak Israel.
“Dengan catatan bahwa tidak semua tujuan dapat dicapai melalui tindakan militer, dan kekuatan bukanlah pengganti untuk segalanya.” Kata Gallant.
Baca Juga: Mayoritas Anak Muda dan Wanita AS Kecam Serangan Israel di Gaza
Sebelum pernyataan Netanyahu dan Gallant pejabat militer Israel lebih dulu mengatakan, mungkin sudah waktunya bagi pemerintah Israel untuk menyatakan kesiapan menghentikan perang di Gaza dengan imbalan pengembalian para tawanan.[An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OKI Minta Taliban Cabut Larangan Perempuan Ikuti Pendidikan Medis