Tel Aviv, MINA – Mantan Kepala Intelijen Luar Negeri Israel (Mossad), Yossi Cohen, menyalahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas kegagalan mencapai tujuan perang yang berjalan lebih dari tiga bulan.
Netanyahu dan para menterinya dikabarkan berusaha menyalahkan aparat keamanan militer atas kegagalan mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Yossi Cohen menekankan Netanyahu harus menanggung akibatnya.
“Keputusan pemerintah mengancam keberadaan Israel, dan membuat sejumlah besar penduduk Israel menghadapi risiko kembali ke Rusia, Polandia, Inggris, dan negara lain jika negara-negara tersebut setuju menerimanya,” kata Yossi Cohen kepada Haaretz, Sabtu (6/1).
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa warga Israel berisiko kembali ke Eropa ketika keberadaan Israel terancam.
“Kecerobohan Menteri di Dewan Perang, Benny Gantz, mengubah Israel di mata dunia dari ‘korban’ menjadi ‘penjahat perang’ dan dari ‘mereka yang mempunyai hak’ menjadi ‘pembunuh anak-anak’,” katanya, menggambarkan perubahan drastis akan stereotip Israel di mata dunia.
Benny Gantz adalah menteri Israel yang mendirikan Dewan Perang bersama Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyerukan serangan besar di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel sedang mengalami perselisihan internal untuk menunjuk pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Haaretz mengabarkan pihak pemerintah berusaha menyalahkan pihak militer.
Sementara itu, Channel 12 Israel mengutip sumber-sumber senior di tentara Israel, mengatakan mereka merasa terganggu dengan upaya kalangan pemerintahan untuk menyalahkan militer Israel.
“Tentara berperang di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Lebanon, namun pemerintah sedang melawan kami,” kata sumber tersebut kepada Channel 12 Israel, Sabtu (6/1).
(T/R4/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka