Tel Aviv, 12 Jumadil Akhir 1436/1 April 2015 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kekuatan dunia harus menguatkan sikapnya untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dengan Iran, untuk mencegah Teheran membuat senjata nuklir.
“Mengurangi tuntutan yang ditawarkan kepada Iran di Lausanne akan memastikan transaksi buruk yang akan membahayakan Israel, Timur Tengah dan perdamaian dunia,” kata Netanyahu, Rabu (1/4), tentang negosiasi yang sedang berlangsung di Swiss.
“Sekarang saatnya bagi masyarakat internasional untuk menuntut kesepakatan yang lebih baik,” tambahnya. Demikian Nahar-net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Setelah batas waktu awal untuk kesepakatan kerangka kerja berlalu pada Selasa, kekuatan dunia (Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, dan Perancis, plus Jerman ) dan Iran melanjutkan diskusi mengenai program nuklir Teheran, Rabu.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Menurut Netanyahu, desakan Iran untuk tetap memiliki fasilitas nuklir bawah tanah, sentrifugal canggih dan reaktor air berat, menunjukkan program nuklirnya tidak semata-mata untuk tujuan damai seperti yang diklaim oleh pemerintah Teheran.
Perdana Menteri Israel itu juga mengutip pernyataan seorang jenderal Iran yang menyatakan “penghancuran Israel tidak dapat ditawar”.
“Terbukti, memberikan rezim pembunuh Iran jalan yang jelas untuk membuat bom, ini tidak wajar,” kata Netanyahu.
“Iran harus menghentikan agresi di wilayah ini (Timur Tengah), menghentikan terorisme di seluruh dunia dan menghentikan ancaman untuk memusnahkan Israel,” tambahnya.
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
Israel terus berusaha mencegah tercapainya kesepakatan nuklir Amerika Serikat dan lain-lain dengan Iran, sedangkan perundingan itu terus berlangsung. Presiden Amerika Serikat Barfry Obama sendiri mengatakan perlunya dicapai kesepakatan internasional tentang nuklir dengan Iran.
(T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru