Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Gagal Raih Mayoritas, Ajak Partai Saingan Bangun Koalisi

Rudi Hendrik - Kamis, 25 Maret 2021 - 06:25 WIB

Kamis, 25 Maret 2021 - 06:25 WIB

2 Views

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu waves to his supporters after the first exit poll results for the Israeli parliamentary elections at his Likud party's headquarters in Jerusalem, Wednesday, March. 24, 2021. (AP Photo/Ariel Schalit)

Yerusalem, MINA – Menyadari bloknya kekurangan suara untuk membangun koalisi yang layak setelah pemilu keempat yang tidak meyakinkan, Perdana Menteri Israe Benjamin Netanyahu menahan diri menyatakan kemenangan dalam pidatonya pada Rabu pagi (24/3).

Ia justru memohon kepada anggota partai saingan untuk mengesampingkan perbedaan pribadi dan agar bermitra dengannya untuk menghindari pemilihan umum kelima, Time of Israel melaporkan.

Menurutnya, “mayoritas yang jelas” dari 120 anggota Knesset yang baru terpilih setuju dengan keseluruhan kebijakannya, karena itu dia bermaksud menggunakan beberapa hari ke depan untuk “berbicara dengan semua MK (Anggota Knesset)” yang mungkin bersedia besamanya membangun pemerintahan yang stabil.

Saat surat suara dihitung sepanjang malam, jajak pendapat yang diperbarui menunjukkan bahwa baik Netanyahu maupun saingannya tidak memiliki jalur yang jelas menuju mayoritas Knesset.

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Namun, setelah kebuntuan serupa dalam pemilihan umum tahun lalu, Netanyahu membujuk penantang utamanya pada saat itu, pemimpin Blue and Wahite Benny Gantz, untuk bergabung dengannya dalam “pemerintahan persatuan darurat”.

Kesepakatan koalisi Netanyahu dengan Gantz runtuh pada Desember 2020 lalu ketika perdana menteri gagal mengesahkan anggaran negara, sehingga Knesset secara otomatis dibubarkan, yang memicu pemilihan umum hari Selasa (23/3).

Gantz telah berjanji tidak akan pernah lagi bermitra dengan Netanyahu. Namun, Perdana Menteri dapat merayu para pembelot dari Gantz atau partai lain yang telah bersumpah untuk tidak duduk di pemerintahan bersamanya, termasuk partai New Hope yang dipimpin oleh mantan menteri Likud Gideon Sa’ar.

Netanyahu (71) memuji “pencapaian luar biasa” partai Likud-nya dalam memenangkan proyeksi 30 kursi lebih dalam pemilihan umum  keempat yang bau lalu. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

Rekomendasi untuk Anda

Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat