Gaza, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Hamas yang menguasai Jalur Gaza lebih besar dari masa lalu, kini kelompok itu memiliki 65.000 orang bersenjata.
“Mereka berjumlah 3.000 orang sebelum pelucutan yang salah (2005),” kata Netanyahu saat mengunjungi Sdot Negev dekat perbatasan Gaza, Selasa (23/10), berbicara kepada para aktivis lokal Yahudi dalam sebuah upacara tertutup, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Pada 2005, Perdana Menteri Ariel Sharon mengakhiri kehadiran militer Israel di Jalur Gaza.
“Mereka berkomitmen untuk penghancuran kita dan karena itu bukan mitra untuk percakapan dalam arti diplomatik, tetapi mereka sepenuhnya memahami pesan kami yang lain dan kami tidak akan membiarkan mereka melanjutkan (dengan kekerasan mereka),” kata Perdana Menteri memperingatkan.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Sementara itu, kantor Menteri Pertahanan Israel mengatakan pada Selasa malam bahwa Israel akan memperbarui pasokan bahan bakar yang dibeli oleh Qatar untuk Gaza mulai Rabu (24/10), setelah relatif tenang pekan ini di sepanjang perbatasan.
Di tengah situasi yang relatif tenang, kabinet Israel dilaporkan mendapat penjelasan tentang kesepakatan antara PBB dan Mesir yang memediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, sementara Qatar akan membayar untuk pengadaan bahan bakar di Jalur Gaza serta mendanai gaji pegawai negeri di daerah kantong tersebut. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina