Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NETANYAHU INGINKAN KEGAGALAN REKONSILIASI PALESTINA

Nidiya Fitriyah - Rabu, 14 Mei 2014 - 15:49 WIB

Rabu, 14 Mei 2014 - 15:49 WIB

323 Views ㅤ

Gaza, 15 Rajab 1435/14 Mei 2014 (MINA)- Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kekesalannya, Selasa (13/5) atas perjanjian rekonsiliasi yang dilakukan antara Otoritas Palestina dan Hamas.

“Jika Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersikeras untuk melakukan kesepakatan  rekonsiliasi dengan Hamas, kita akan menyalahkan atas  roket-roket yang diluncurkan ke Jalur Gaza,” ancamnya. Demikian dilaporkan media pemberitaan Alray, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kashia di Tokyo, Netanyahu mengemukakan, ia telah melihat perubahan negatif sejak Otoritas Palestina menandatangani kesepakatan dengan Hamas yang bertujuan untuk menghancurkan Israel.

“Kami akan tetap berkomitmen untuk mendorong proses perdamaian ke depan. Perdamaian dapat dicapai hanya melalui negosiasi, “tambahnya.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan, “Abbas tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan dengan Israel.”

Pada 23 April lalu,  seluruh faksi di Palestina yang terrpecah mengumumkan rekonsiliasi final untuk persatuan Palestina, dan pembentukan pemerintah persatuan harus siap dalam jangka waktu lima minggu sesuai kesepakatan.

Pembagian antara Fatah dan Hamas dimulai pada tahun 2006, ketika Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina.

Pada tahun berikutnya, bentrokan terjadi antara Fatah dan Hamas, kemudian Hamas mengendalikan Jalur Gaza dan Fatah mengendalikan bagian dari Tepi Barat.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Kedua pihak telah melakukan usaha yang sia-sia untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional  selama bertahun-tahun, yang paling baru pada 2012 ketika mereka menandatangani dua perjanjian, pertama di Kairo dan kedua di Doha yang belum pernah diimplementasikan.(T/Nidiya/EO2)/

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Rekomendasi untuk Anda