Ma’alot, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menanggapi serangan dari pejuang Palestina dengan “kekuatan besar”.
Hal ini ia sampaikan saat berbicara di Konferensi Galilea ke-9 yang diselenggarakan pada Selasa (29/5) di Ma’alot-Tarshiha, Israel Utara.
Sebagaimana yang dilaporkan Jerusalem Post, Netanyahu memandang adanya serangan yang berat dari Hamas dan Jihad Islam.
“Israel akan menuntut balasan yang berat dari siapa saja yang mencoba menyerangnya,” ujar dia.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Netanyahu juga menyinggung tentang ketegangan yang terjadi di Suriah. Ia menegaskan bahwa Israel memiliki garis merah di Suriah. Ia tidak akan mengizinkan Iran berkubu di Suriah dan melawan Israel.
Tidak hanya itu, ia juga melarang negara tersebut memproduksi senjata di Lebanon.
Menurut Netanyahu, Israel tak hanya melawan Iran di perbatasan negaranya. Perlawanan juga dilakukan melalui Suriah. Ia menyatakan akan mengusir negara tersebut dari Suriah.
“Iran harus meninggalkan Suriah sepenuhnya,” kata dia.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Ungkapan itu muncul di tengah adanya kabar bahwa Israel akan membuat kesepakatan untuk mendorong pasukan Iran 60-70 kilometer dari perbatasan Israel. Ia mengatakan tak akan melakukan kesepakatan apapun.
“Dalam banyak hal, kami akan bertindak sesuai keinginan kami dengan atau tanpa kesepakatan. Kami akan mempertahankan diri sendiri, meyelematkan masa depan kami,” ujarnya. (T/cha/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait